Terkuak Lewat DNA, Apa Motif Pembunuhan Brutal 4 Mahasiswa?
Hide Ads

Terkuak Lewat DNA, Apa Motif Pembunuhan Brutal 4 Mahasiswa?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 16 Jan 2023 16:10 WIB
Pembunuhan tiga mahasiswi dan satu mahasiswa gemparkan AS, mahasiswa S3 kriminologi jadi tersangka
Bryan Kohberger,tersangka pembunuhan 4 mahasiswa. Foto: BBC World
Jakarta -

Teknologi analisis DNA berhasil mengungkap kasus pembunuhan kejam 4 mahasiswa University of Idaho. Tersangka bernama Bryan Kohberger telah ditangkap. Akan tetapi sejauh ini, belum diungkap apa motifnya. Kira-kira apa?

Seperti diberitakan, kerja keras yang dilakukan penyelidik mengungkap analisis DNA yang ditemukan di sarung pisau di TKP dengan DNA ayah Kohberger, punya kecocokan 99,9998 persen. DNA sang ayah didapat dari benda di tempat sampah rumahnya yang diambil oleh agen FBI.

Bukti DNA itu dianggap sangat meyakinkan. Tim SWAT kemudian bergerak ke lokasi Kohberger, yakni di rumah orang tuanya di Pennsylvania, segera setelah surat perintah diperoleh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, mantan penyelidik FBI, Pete Yachmetz, mencoba menganalisis apa alasan pelaku. Ia menilai, Kohberger membunuh dipicu oleh masalah sosial yang dia alami dan kemungkinan 'incel complex'.

"Pembunuhan itu mungkin saja adalah upaya untuk menunjukkan sebagian tipe dominasi," kata Pete yang dikutip detikINET dari New York Post.

ADVERTISEMENT

Pembunuhan brutal di mana korban ditusuk berkalipkali mungkin didasari masalah sosial pelaku. "Saya yakin terus menerus menusuk korban adalah kemarahan ekstrim dan murka yang tak dapat dikontrol," cetusnya.

"Mungkin juga dia mengalami sejenis incel complex," tambah Pete. Jadi, apa itu incel?

Istilah incel adalah singkatan dari 'involuntary celibate', atau terjemahan bebasnya adalah single terpaksa. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada pria yang kesulitan untuk membangun hubungan romantis atau seksual.

Istilah itu biasanya berhubungan dengan forum online pembenci wanita, bahkan dalam kasus ekstrim, pelaku kejahatan. Di 2021, incel bernama Tres Genco ditangkap karena merencanakan penembakan massal terhadap 3.000 mahasiswi universitas . Genco, 22, mengaku bersala dan menghadapi hukuman penjara seumur hidup.

Meskipun bukan definisi psikologis yang tepat, Psychology Today mencatat bahwa pria yang diidentifikasi sebagai incel sering memiliki kesehatan mental buruk, perasaan menjadi korban, rendah diri, dan kesepian.

Di pihak lain Dr. Carole Lieberman, seorang psikiater forensik mengatakan juga bahwa dia yakin tersangka cocok dengan profil incel. "Saya mengatakan dari awal bahwa dia adalah seorang Incel," katanya, di mana korbannya banyak perempuan.




(fyk/fay)