Ada undang-undang baru yang unik di Belarusia, yang baru disahkan oleh DPR-nya negara tersebut. Yaitu warga Belarusia dibebaskan untuk menggunakan software dan menonton video bajakan tanpa takut dihukum.
Namun ada satu syarat dari aturan yang baru disahkan pada 20 Desember 2022 tersebut. Yaitu konten yang dibajak itu hanya boleh berasal dari negara-negara yang tidak bersahabat, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan anggota Uni Eropa.
Aturan ini menjadi semacam balasan atas bermacam sanksi yang dikenakan negara-negara tersebut ke Belarusia akibat mendukung invasi Rusia ke Ukraina, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (10/1/2023).
Namun menariknya, meski para pemilik hak cipta konten yang dibajak itu kehilangan hak ciptanya di Belarusia, mereka tetap bisa mendapat bayaran atas konten yang dibajak itu, meski bayarannya tidak penuh.
Baca juga: Hacker Rusia Incar Laboratorium Nuklir AS |
Peraturan baru itu membolehkan National Patent Authority akan mengumpulkan pembayaran atas konten yang dibajak tersebut selama tiga tahun. Nah, selama jangka waktu itu si pemilik konten bisa menarik uang pembayaran tersebut.
Nah, biayanya itu bukan ditentukan oleh si pemilik konten, pun juga ditetapkan lewat harga pasar yang adil. Karena harga konten tersebut akan ditetapkan oleh pemerintah, namun dengan batasan yang tidak jelas.
Jika dalam waktu tiga tahun uang pembayarannya tak diklaim oleh pemilik, maka uang tersebut akan menjadi milik pemerintah. Pun jika dana tersebut diambil oleh pemilik, mereka harus membayarkan 20%-nya ke pemerintah.
Dari aturan yang ada, tentu yang diuntungkan hanyalah pemerintahan Belarusia. Aturan tersebut berlaku hingga 31 Desember 2024, namun tentu saja masa berlakunya bisa diperpanjang sampai kapan pun.
Belarusia sendiri sebelumnya dikenal sebagai negara dengan aturan internet paling ketat, menurut data Comparitech yang diperbarui pada Januari 2022. Belarusia adalah negara dengan aturan internet paling ketat ke-4, di bawah Korea Utara, China, dan Iran.
Simak Video "Presiden Belarusia: Eropa Ingin Perdamaian di Ukraina, AS Tidak!"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fay)