Usai Ricuh, Pabrik iPhone Terbesar di Dunia Ditinggal 20.000 Pegawai
Hide Ads

Usai Ricuh, Pabrik iPhone Terbesar di Dunia Ditinggal 20.000 Pegawai

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 26 Nov 2022 08:27 WIB
speaks during the news conference on June 18, 2015 in Chiba, Japan. Softbank Corp. announced that its humanoid product, Pepper, developed by the companys Aldebaran Robotics unit, will be available for consumers at 198,000 yen on June 20, 2015. SoftBank Corp. also announced that  Alibaba Group Holding Limited and Foxconn Technology Group reached an agreement that Alibaba and Foxconn will each invest 14.5 billion in SoftBank Robotics Holdings Corp., to promote Softbanks robotic business including Pepper to the global market.
Usai Ricuh, Pabrik iPhone Terbesar di Dunia Ditinggal 20.000 Pegawai Foto: Koki Nagahama/Getty Images
Jakarta -

Pabrik iPhone terbesar di China milik Foxconn masih belum bebas dari masalah. Usai kericuhan karyawan yang sampai bentrok dengan polisi, kini pabrik Foxconn ditinggal banyak karyawan.

Menurut sumber Reuters, lebih dari 20.000 karyawan yang sebagian besar merupakan karyawan baru belum mulai bekerja, mengambil uang kompensasi, dan pergi begitu saja. Beberapa video yang diunggah di media sosial China menunjukkan kerumuman karyawan yang mengantre bus untuk meninggalkan pabrik.

"Waktunya untuk pulang," kata seorang karyawan Foxconn dalam postingannya di media sosial, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber tersebut mengatakan produksi iPhone di pabrik Foxconn di Zhengzhou, China untuk bulan November bisa terdampak hingga lebih dari 30%. Selain itu, pabrik tersebut juga kemungkinan tidak bisa melanjutkan produksi secara penuh sampai akhir bulan ini.

Pabrik iPhone di Zhengzhou sudah mengalami masalah akibat lockdown COVID-19 yang ketat. Karena sistem closed loop, semua karyawan Foxconn harus kerja dan tinggal di pabrik.

ADVERTISEMENT

Banyak karyawan yang mengeluh tidak betah karena stok makanan yang berkurang dan karantina yang terlalu ketat. Akibatnya, pada akhir bulan kemarin banyak karyawan yang kabur dari area pabrik dan memaksa Foxconn untuk merekrut karyawan baru.

Masalah Foxconn tidak berhenti sampai di situ karena karyawan baru mereka malah bentrok dengan polisi. Karyawan yang bentrok mengaku kecewa dengan kompensasi yang diberikan, dan mengeluh karena harus berbagi asrama dengan kolega yang positif COVID-19.

Foxconn kemudian minta maaf karena telah terjadi kesalahan teknis saat proses rekrutmen. Perusahaan yang bermarkas di Taiwan itu kemudian menawarkan 10.000 Yuan (Rp 21 jutaan) bagi karyawan yang rusuh agar mengundurkan diri dan meninggalkan pabrik.

Sebelum masalah ini terjadi, pabrik Foxconn di Zhengzhou merupakan pabrik iPhone terbesar yang mempekerjakan lebih dari 200.000 karyawan. Foxconn sendiri bertanggung jawab memproduksi sekitar 70% dari total iPhone yang didistribusikan di seluruh dunia.

Meski ditinggal banyak karyawan, seorang sumber dari Foxconn mengatakan sebagian besar karyawan baru yang meninggalkan pabrik belum dilatih atau mulai bekerja, sehingga kepergian mereka tidak begitu berdampak pada produksi.

"Insiden ini memiliki dampak besar bagi imej publik kami tapi tidak begitu besar terhadap kapasitas kami saat ini. Kapasitas kami saat ini tidak terdampak," kata sumber tersebut.




(vmp/fay)