Pelatihan kedua adalah pelatihan TIK Nasional untuk umum secara daring bagi Disabilitas Angkatan Kerja. Kegiatan ini diselenggarakan pada 30 Agustus sampai dengan 17 September 2022. Kegiatan pelatihan itu berlanjut dengan kompetisi TIK secara daring bagi disabilitas angkatan kerja tingkat regional. Kompetisi ini yang diselenggarakan pada tanggal 24 September 2022 lalu.
Puncak dari rangkaian kegiatan tersebut adalah penyelenggaraan Kompetisi TIK bagi Disabilitas Angkatan Kerja tingkat nasional. Kegiatan puncak tersebut ditutup pada hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, pendaftaran kegiatan ini dilakukan secara online dan diikuti oleh 2.157 pendaftar. Dari total ribuan pendaftar yang masuk hanya 227 pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi dalam Digital ICT Camp for Youth with Disabilities. Adapun 227 pendaftar tersebut terdiri dari 186 peserta, 16 pengajar, 16 pengelola kelas, dan 9 juru bahasa isyarat yang berasal dari 42 lembaga pendidikan, yayasan, organisasi maupun komunitas.
Selanjutnya, terdapat 1.233 pendaftar yang lulus seleksi dan mengikuti kegiatan Pelatihan TIK secara Daring bagi Disabilitas Angkatan Kerja. Pendaftar tersebut terdiri dari 1.049 peserta, 80 pengajar, 80 pengelola kelas, dan 24 juru bahasa isyarat. Mereka berasal dari 241 lembaga pendidikan, yayasan, organisasi maupun komunitas disabilitas di seluruh Indonesia.
Sedangkan untuk Pelatihan TIK terdapat 1.049 peserta yang kemudian 853 orang dinyatakan lanjut untuk melaju ke Kompetisi Tingkat Regional.
Dalam kegiatan tersebut terdapat empat ragam disabilitas peserta, baik yang dialami secara tunggal, ganda ataupun multi, untuk mengikuti kegiatan ini, yaitu disabilitas fisik, disabilitas sensorik, (termasuk di dalamnya indra penglihatan, pendengaran, wicara), disabilitas mental, dan disabilitas intelektual.
Untuk kompetisi bidang TIK yang diselenggarakan terdapat Kompetisi Content Creator, Kompetisi Digital Marketing, Kompetisi Digital Office, dan Kompetisi Digital Public Relation. Semua dibagi dalam tingkat pengenalan dan pendalaman.
Pembagian regional dibagi berdasarkan posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) setiap provinsi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia. Para peserta berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Kategori khusus diberikan kepada peserta yang berasal dari daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), perbatasan, dan wilayah pembangunan prioritas.
Lihat daftar pemenang di halaman berikutnya >>>