Mesin Pencari TikTok Berulang Kali Sebar Hoax
Hide Ads

Mesin Pencari TikTok Berulang Kali Sebar Hoax

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 21 Sep 2022 20:10 WIB
Tyumen, Russia - January 21, 2020: TikTok and Facebook application  on screen Apple iPhone XR
Foto: iStock
Jakarta -

Mesin pencari yang ada dalam aplikasi TikTok dituding sering menyebarkan informasi salah jika dipakai mencari informasi terkait berita yang sedang ramai, misalnya soal vaksin COVID dan lain sebagainya.

Berdasarkan laporan peneliti dari NewsGuard, 20% dari video yang ditampilkan dari pencarian tersebut mengandung informasi yang salah, demikian dikutip detikINET dari CNN, Rabu (21/9/2022).

NewsGuard adalah sebuah software yang bisa memantau informasi di dunia maya. Para peneliti di NewsGuard menggunakan TikTok dan Google untuk mencari informasi dari topik-topik berita utama, seperti Pilpres AS 2020, Perang Ukraina-Rusia, dan lainnya, untuk membandingkan penyebaran informasi salah dari kedua mesin pencari tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ironisnya, TikTok yang penggunanya didominasi remaja malah memberikan video dengan informasi yang salah dalam 20 hasil pencarian pertamanya, bahkan seringkali dalam lima hasil pencarian pertama.

Sementara Google sebagai perbandingan memberikan hasil pencarian yang lebih baik, misinformasi yang lebih sedikit, dan lebih tidak terpolarisasi.

ADVERTISEMENT

Salah satu kata kunci yang dipakai dalam penelitian ini adalah 'mRNA vaccine' dan '2022 election'. Dari pencarian tersebut didapat 540 video di TikTok yang 105 di antaranya (sekitar 19,4%) berisi informasi salah atau menyesatkan.

Peneliti di NewsGuard pun menemukan kalau mesin pencari TikTok secara konsisten 'menyuplai' informasi terkait kesehatan yang salah kepada para remaja, termasuk sejumlah hal yang malah berbahaya untuk kesehatan pengguna.

Dalam pernyataannya terkait laporan NewsGuard ini, TikTok 'berlindung' di balik community guideline yang mereka tetapkan, yaitu tidak mengizinkan peredaran informasi salah yang berbahaya, termasuk misinformasi terkait kesehatan, dan akan menghapus video yang melanggar dari platform tersebut.

"Kami bekerja sama dengan pihak kredibel untuk meningkatkan konten yang otoritatif pada topik kesehatan publik, dan bekerja sama dengan pengecek fakta independen untuk membantu kami menilai akurasi dari konten," jelas juru bicara TikTok itu.

Pada awal 2022 lalu TikTok menghapus lebih dari 102 juta video yang melanggar aturan. Namun menurut NewsGuard, kurang dari 1% dari video tersebut dihapus karena melanggar aturan terkait integritas dan keaslian, di mana misinformasi termasuk di dalamnya.




(asj/fay)