Bekas Petinggi Bongkar Dosa Twitter, Termasuk Soal Bot dan Spam
Hide Ads

Bekas Petinggi Bongkar Dosa Twitter, Termasuk Soal Bot dan Spam

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 24 Agu 2022 22:35 WIB
People holding mobile phones are silhouetted against a backdrop projected with the Twitter logo in this illustration picture taken in  Warsaw September 27, 2013.   REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo
Foto: Reuters/Kacper Pempel

Berikut adalah sejumlah fakta penting yang ada dalam laporan Zatko ke SEC

  1. Pemberian akses yang asal-asalan. Salah satu bagian paling tak aman dari Twitter adalah terlalu banyak pegawai yang mendapat akses ke bagian sistem yang penting. Menurut Zatko, sekitar setengah dari 7000 pegawai Twitter mempunyai akses ke data sensitif pengguna seperti nomor telepon dan juga software internal untuk mencurangi cara kerja Twitter. Malah, Zatko juga menyebut ada ribuan laptop yang menyimpan kopian dari source code Twitter.
  2. Menipu FTC. Pada 2010, Twitter berdamai dengan FTC karena gagal melindungi informasi pribadi penggunanya. Menurut Zatko, Twitter berulang kali memberikan pernyataan yang salah dan menyesatkan pengguna dan FTC, dan itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian tersebut.
  3. Mengabaikan bot. Twitter berulang kali mengklaim kalau jumlah bot di platformnya itu tak sampai 5% dari total pengguna aktifnya, begitu juga dengan spam. Namun menurut Zatko, metode pengukuran yang dipakai oleh Twitter ini menyesatkan, dan malah para eksekutifnya diiming-imingi insentif sampai USD 10 juta untuk meningkatkan jumlah pengguna, bukan untuk menghapus spam dan bot.
  4. Menjadi perpanjangan tangan pemerintah. Twitter sebenarnya adalah kunci utama untuk membagikan berita dan menggalang massa untuk demonstrasi, yang bertujuan untuk mengkritik pemerintahan. Namun menurut Zatko, pemerintah India memaksa Twitter untuk mempekerjakan agen pemerintah di Twitter, yang kemudian mendapat akses sangat besar pada data sensitif Twitter.
  5. Tidak mau menghapus data pengguna. Twitter beberapa kali terbukti tidak mengabulkan permintaan pengguna tertentu yang ingin datanya dihapus dari Twitter.
(asj/fay)