Eks Driver Grab Ikut Kembangkan Peta Navigasi GrabMaps
Hide Ads

Eks Driver Grab Ikut Kembangkan Peta Navigasi GrabMaps

Erika Dyah Fitriani - detikInet
Jumat, 12 Agu 2022 12:32 WIB
Mantan driver GrabCar sekaligus Senior Map Operations Manager, GrabMaps Indonesia Ariek Wibisono.
Foto: dok. Erika Dyah Fitriani/detikcom
Jakarta -

Pusat inovasi regional Grab di Indonesia untuk UMKM dan pedagang pasar, ID Tech HQ - Grab memiliki sosok unik dan inspiratif yang kini memimpin salah satu proyek besar GrabMaps. Di Indonesia, terobosan berupa peta digital dengan keakuratan tinggi yang hyperlocal dari Grab ini dikepalai oleh mantan mitra pengemudi GrabCar sekaligus Senior Map Operations Manager, GrabMaps Indonesia Ariek Wibisono.

Ahli geomapping lulusan Universitas Gadjah Mada ini mengaku pengalamannya sebagai mitra pengemudi GrabCar membuatnya paham akan kesulitan mitra maupun pengguna dengan masalah titik pengantaran atau penjemputan yang kadang tak sesuai. Seringkali Ariek menghabiskan cukup banyak waktu untuk berkoordinasi dengan pengguna untuk lokasi sebenarnya dari titik penjemputan yang kerap kali tak sesuai.

"Sebelum bergabung dengan Grab, saya adalah mitra pengemudi GrabCar sekitar tahun 2017. Saya tahu betul apa sih kesulitan yang saya rasakan. Gayung bersambut, saya akhirnya join dengan Grab dan membawa pengalaman saya untuk produk atau fitur apa saja yang bisa dikembangkan agar mempermudah masyarakat, baik para pengguna maupun mitra pengemudi," ujar Ariek kepada media di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, teknologi GrabMaps ini sudah digunakan di 7 dari 8 negara tempat Grab beroperasi. Teknologi ini menjadi kunci untuk mendukung layanan ride hailing dan pengiriman, serta pendataan mitra UMKM dan merchant di jalan-jalan kecil secara lebih terperinci.

Ariek mengungkap untuk Indonesia sendiri, pendataan jalanan untuk melengkapi GrabMaps masih terus dilakukan. Sebab secara geografis Indonesia merupakan yang terbesar di antara negara-negara lainnya dengan jaringan jalan yang unik, mengingat banyak sekali jalan dan gang kecil. Selain itu, wilayah-wilayah di Indonesia juga tersebar mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga pihaknya membutuhkan waktu lebih lama.

ADVERTISEMENT

"Tantangan GrabMaps di Tanah Air adalah karena Indonesia sangat luas dengan topografi yang sangat unik. Bukan hanya satu permasalahan, tapi masing-masing daerah punya karakter tersendiri. Misalnya jaringan jalanan di daerah metropolitan sangat berbeda dengan jalanan di wilayah yang lebih kecil," ungkap Ariek.

Kendati demikian, ia mengatakan GrabMaps kini sudah merekam 22 juta titik lokasi (point of interest atau POI), seperti restoran, kantor, dan lokasi aktivitas masyarakat lainnya serta memiliki data jaringan jalan lebih dari 500.000 km.

Kembangkan Perekaman Citra Jalan Secara Real Time bareng Mitra Pengemudi

Klik Selanjutnya

Lebih lanjut, Ariek mengungkap pihaknya mengembangkan sendiri GrabMaps dengan perekaman secara live dan real time. Adapun teknologi yang digunakan adalah Kartaview Street Level Imagery, yakni metode perekaman citra jalan secara live yang di update secara real time dengan menyalakan kamera.

"Footage live itulah yang kita capture menjadi GrabMaps yang akurat dan efisien. Kami juga melibatkan rekan-rekan mitra pengemudi karena kamera ini dapat ditaruh di atas helm, dan nanti kamera ini akan melakukan perekaman secara live. Kita selalu update data ini secara real time," papar Ariek.

Kamera yang dipakai untuk pemetaan GrabMaps.Kamera yang dipakai untuk pemetaan GrabMaps. Foto: dok. Erika Dyah Fitriani/detikcom


Penggunaan kamera untuk merekam ini pun terus berkembang. Mulai dari GoPro action cam pada 2018, bukan dengan kamera canggih. Lalu GrabMaps mengembangkan perekaman dengan smartphone sehingga pengemudi bisa menggunakan smartphone sendiri untuk gabung dalam program ini.

"Terakhir kita meluncurkan KartaCam 360, ini bisa ditaruh di mobil. Ada juga yang modelnya bisa dipasang di motor. Teknologi Kartacam 360 ini bisa menangkap seluruh tangkapan citra jalan secara menyeluruh. Inilah yang kita kembangkan dan ekspansi ke banyak kota agar bisa mendapatkan data secara real time dan masif sehingga diharapkan bisa bantu mitra pengemudi dan pengguna dalam hal efisiensi waktu," jelasnya.

Saat ini sudah ada 400 unit KartaCam yang didistribusikan di Indonesia dan masih akan terus diproduksi agar volumenya terus bertambah.

"Saya sebagai lead selalu menekankan tim untuk menempatkan diri sebagai konsumen, baik pengguna maupun mitra pengemudi dan mitra merchant, agar tahu kebutuhan yang ada. Teknologi ini diharapkan bisa memandu mitra pengemudi untuk lebih efisien melakukan pengantaran dan penjemputan agar lebih banyak jobs dan trips yang bisa didapatkan," pungkas Ariek.

Halaman 2 dari 2
(prf/fay)