Polda Bali membongkar jual-beli video seks di grup Telegram berbayar. Beragam video seks dijual di grup tersebut mulai threesome hingga gangbang.
Tim Sub Direktorat (Subdit) V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali mengetahui aktivitas pembuatan hingga unggahan video porno tersebut saat melaksanakan patroli siber.
Dari patroli siber itu ditemukan adanya akun Twitter dengan 106 following dan 68,9 ribu followers. Akun Twitter itu memposting video yang bermuatan pornografi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam akun Twitter tersebut, terlihat ada beberapa video adegan berhubungan badan antara beberapa orang dengan perempuan yang sama. Pada akun Twitter tersebut termuat juga 'open group exclusive Telegram'.
Dari temuan itu, tim Subdit V Siber Ditreskrimsus kemudian melakukan berbagai upaya penyelidikan dengan melakukan pembelian terselubung (undercover buy). Dari sana diketahui bahwa pelaku yang menjadi admin grup Telegram tersebut.
"Jadi yang pertama dia melakukan sendiri, kedua berlanjut ke threesome, jadi laki-laki dua, perempuannya satu. Suaminya yang videoin. Lanjut lagi foursome, dua laki-laki dua perempuan (gangbang). Dan ada yang satu perempuan tiga laki-laki," kata Kanit 2 Subdit Siber V Ditreskrimsus Polda Bali, Kompol Tri Joko Widiyanto, Rabu (10/8/2022).
"Kita dapatkan yang pas threesome (videonya)," imbuh Widyanto.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menambahkan, video pornografi itu diunggah di akun Twitter dan grup Telegram berbayar. Dari akun Twitter, pelaku mengajak pelanggan untuk bergabung di grup Telegram.
Baca lebih lengkapnya di sini.
(fyk/fay)