Pria Ini 9 Tahun Cari 7.500 Bitcoin yang Tak Sengaja Terbuang
Hide Ads

Pria Ini 9 Tahun Cari 7.500 Bitcoin yang Tak Sengaja Terbuang

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 08 Agu 2022 16:15 WIB
Ilustrasi Bitcoin
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Cerita terbuangnya 7.500 bitcoin milik James Howells, seorang ahli IT dari Inggris, yang terjadi pada 2013 memang sudah sering diberitakan. Namun Howells tak putus asa dan masih berusaha mencari hardisk berisi kunci ribuan bitcoinnya itu.

Bitcoin milik Howells itu hilang saat ia tak sengaja membuang sebuah hardisk 2,5 inch miliknya yang berisi kunci ke dompet digital miliknya. Meski kini nilainya sudah jauh merosot, 7.500 bitcoin itu masih bernilai hampir USD 185 juta dengan nilai tukar saat ini.

Howells sudah sempat meminta pemerintah kota Newport untuk memberi izin agar dirinya boleh melakukan pencarian hardisk tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di kota tersebut. Namun permintaannya itu tak diizinkan karena dianggap merupakan pelanggaran hukum dan berbahaya untuk lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, Howells berjanji akan menyumbangkan 25% dari total bitcoinnya itu ke dewan kota untuk membantu penanganan virus Corona. Ia pun mengeluhkan karena permintaannya itu ditolak tanpa memperhatikan rencananya terkait mitigasi bahaya terhadap lingkungan.

Namun Howells tak menyerah, kini ia menyiapkan rencana yang lebih komprehensif untuk membujuk pemerintah setempat agar dibolehkan melakukan pencarian 'harta karun' tersebut di TPA.

ADVERTISEMENT

Bahkan ia mengaku sudah mendapat investor untuk membekingi pencarian tersebut dari segi finansial, karena mencari sebuah hardisk 2.5 inch (ukurannya sekitar 6x10x0,8 cm) di tumpukan sampah seberat 100 ribu ton jelas bukan hal mudah.

Untuk itulah Howells sudah menyiapkan sejumlah teknologi untuk membantu pencariannya itu, seperti kecerdasan buatan dan otomatisasi, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (8/8/2022).

Howells punya dua rencana. Pertama, ia akan menyortir sampah seberat 100 ribu ton menggunakan manusia, robot anjing Spot dari Boston Dynamics, dan sistem otomatisasi. Biaya total yang dibutuhkan untuk rencana ini adalah USD 11 juta dan membutuhkan waktu 9-12 bulan.

Namun ada juga rencana kedua yang lebih irit. Membutuhkan dana sebesar USD 6 juta dan membutuhkan waktu sekitar 18 bulan. Kedua rencana ini melibatkan berbagai ahli di berbagai bidang, termasuk ahli ekstraksi data dari media penyimpanan yang rusak, yaitu seorang ahli dari OnTrack, perusahaan yang sukses mengembalikan 99% data dari black box pesawat angkasa Colombia yang jatuh ke bumi.

Sampah-sampah yang diangkat dari TPA tersebut akan dibersihkan dan didaur ulang sebanyak mungkin, dan sisanya akan ditimbun dalam tanah. Bahkan Howells pun tengah menjajaki kemungkinan untuk membangun pembangkit listrik tenaga matahari atau angin di atas TPA tersebut.

Tujuannya tentulah untuk mengurangi dampak buruk dari ekskavasi tersebut terhadap lingkungan, dan juga untuk membujuk pemerintah setempat memberi izin terhadap usahanya itu. Termasuk rencananya untuk menggunakan sebagian dananya untuk memberikan insentif sebesar 50 poundsterling ke setiap warga Newport yang berjumlah 150 ribu orang itu.

Semangat, Howells!




(asj/fay)