Para Pengacara Mau Dilatih untuk Melawan Facebook
Hide Ads

Para Pengacara Mau Dilatih untuk Melawan Facebook

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 22 Jun 2022 08:45 WIB
Facebook employees take a photo with the companys new name and logo outside its headquarters in Menlo Park, Calif., Thursday, Oct. 28, 2021, after the company announced that it is changing its name to Meta Platforms Inc. (AP Photo/Tony Avelar)
Foto: AP/Tony Avelar
Jakarta -

Frances Haugen, whistleblower yang membocorkan data dan berbagai dokumen internal dari Facebook membentuk sebuah organisasi non profit bernama Beyond the Screen, yang bertujuan untuk melawan Facebook.

Lewat Beyond the Screen, Haugen punya tiga tujuan utama. Pertama mengedukasi pengacara yang berpotensi untuk melawan berbagai perusahaan media sosial seperti Facebook.

Kedua, memberi insentif kepada para investor agar menguji tanggung jawab sosial sebuah perusahaan teknologi sebelum menyuntikkan dana, dan terakhir, memberi tahu pihak regulator dan peneliti tentang cara kerja platform media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haugen saat ini bekerja sama dengan dua orang di proyek ini, dan sedang mencari pendanaan dengan target USD 5 juta agar organisasinya bisa beroperasi. Sejauh ini kabarnya ia sudah mendapat sebagian pendanaan, namun tak disebutkan sumbernya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (22/6/2022).

ADVERTISEMENT

Ia berharap kalau Beyond the Screen bisa memberikan ilmu tambahan bagi para pengacara yang terlibat dalam gugatan class action terhadap perusahaan media sosial. Ia pun ingin membuat sebuah pengukuran khusus yang bisa dipakai para investor untuk menilai seberapa besar niat perusahaan teknologi dalam menjaga keamanan penggunanya.

Namun pada akhirnya, Haugen juga ingin menciptakan simulasi media sosial, yang bisa dipakai untuk mendemonstrasikan dan menguji sebuah platform, juga melihat cara kerja algoritma yang dipakai.

Tujuannya adalah agar orang-orang bisa lebih mengerti cara kerja perusahaan seperti ini, tanpa melibatkan perusahaan yang asli.

Pada 2021 lalu Haugen juga pernah mengungkapkan keinginannya untuk membuat sebuah jejaring sosial open source untuk pelajar di berbagai usia. Jejaring sosial ini bisa dipakai untuk belajar dan bereksperimen oleh para pelajar tersebut.




(asj/afr)