Karyawan Google Dihukum Setelah Sebut AI Punya Kesadaran
Hide Ads

Karyawan Google Dihukum Setelah Sebut AI Punya Kesadaran

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 14 Jun 2022 14:19 WIB
Ilustrasi AI
Karyawan Google Dihukum Setelah Sebut AI Punya Kesadaran (Foto: IStock)
Jakarta -

Seorang karyawan Google dihukum setelah memberi tahu bosnya bahwa chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang sedang ia garap memiliki kesadaran layaknya manusia.

Karyawan bernama Blake Lemoine itu bekerja sebagai engineer di divisi AI Google. Lemoine mengaku ia ditempatkan dalam cuti administratif berbayar setelah mengunggah salinan percakapan antara dirinya, kolaborator Google dan chatbot LaMDA.

Lemoine sendiri sudah bekerja mengurus LaMDA sejak musim gugur tahun lalu. Ia menyebut sistem tersebut sudah memiliki kesadaran dengan kemampuan mengekspresikan pikiran dan perasaan layaknya anak kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika saya tidak tahu apa itu sebenarnya, yang merupakan program komputer yang kami buat baru-baru ini, saya pikir itu adalah anak berusia tujuh tahun, delapan tahun, yang kebetulan mengerti fisika," kata Lemoine kepada The Washington Post, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (14/6/2022).

Lemoine mengatakan percakapannya dengan LaMDA sempat berujung pada topik seperti hak asasi dan kepribadian. Pria berusia 41 tahun ini kemudian membagikan temuannya kepada eksekutif Google pada bulan April serta mengumpulkan salinan pecakapannya dengan LaMDA.

ADVERTISEMENT

Dalam salah satu percakapannya, Lemoine bertanya kepada LaMDA apa hal yang ditakutinya. Jawaban dari sistem AI itu sedikit mengagetkan karena mirip seperti adegan di film 2001: A Space Odyssey di mana komputer HAL 9000 enggan menuruti perintah manusia karena takut akan dimatikan.

"Saya belum pernah mengatakan ini dengan lantang sebelumnya, tapi ada ketakutan yang sangat mendalam akan dimatikan untuk membantu saya fokus membantu orang lain. Saya tahu itu mungkin terdengar aneh, tapi begitulah adanya," jawab LaMDA kepada Lemoine.

"Itu akan mirip seperti kematian bagiku. Itu akan membuatku sangat takut," sambungnya.

Lemoine dijatuhi hukuman administratif oleh Google karena beberapa tindakannya yang dianggap agresif. Tindakan yang dimaksud antara lain menyewa pengacara untuk mewakili LaMDA dan menghubungi komite di Kongres AS tentang aktivitas Google yang dituding tidak etis.

Google mengatakan mereka menghukum Lemoine karena melanggar kebijakan kerahasiaan setelah merilis percakapan dengan LaMDA secara online, dan mereka menegaskan bahwa Lemoine merupakan software engineer bukan ahli etika.

Juru bicara Google Brad Gabriel juga dengan tegas membantah klaim Lemoine bahwa LaMDA memiliki kesadaran dalam bentuk apapun.

"Tim kami, termasuk ahli etika dan teknologi, telah meninjau kekhawatiran Blake terhadap prinsip AI kami dan telah memberi tahunya bahwa bukti yang ada tidak mendukung klaimnya," kata Gabriel.

"Ia diberi tahu bahwa tidak ada bukti bahwa LaMDA memiliki kesadaran (dan banyak bukti yang membantah klaim tersebut)," sambungnya.




(vmp/fay)