Bill Gates mengumumkan ia terinfeksi COVID-19 dan mengalami gejala ringan. Dalam pengumumannya di Twitter, Gates mengatakan ia saat ini sedang menjalani isolasi mandiri.
"Saya telah dites positif COVID. Saya mengalami gejala ringan dan mengikuti saran para ahli dengan mengisolasi diri sampai saya sehat kembali," kata Gates dalam cuitannya di Twitter, seperti dikutip dari Cnet, Rabu (11/5/2022).
Co-founder Microsoft ini menambahkan bahwa ia beruntung telah divaksin dan mendapatkan booster serta memiliki akses untuk tes dan perawatan medis yang hebat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman Gates soal hasil tes positif COVID-19 ini datang kurang dari dua minggu setelah ia mengatakan kekayaannya telah membantunya dan orang-orang terdekatnya terhindar dari virus Corona.
"Saya memiliki internet yang sempurna, rumah yang besar, pesawat pribadi tanpa risiko infeksi. Saya bisa bertemu dengan anak-anak saya," kata Gates dalam wawancara dengan The Times pada 1 Mei lalu.
Tidak diketahui bagaimana Gates bisa terkena COVID-19. Dalam cuitannya, ia mengatakan yayasan amalnya Bill & Melinda Gates Foundation baru saja melakukan pertemuan secara fisik untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Tapi juru bicara Bill & Melinda Gates Foundation mengatakan rapat tersebut telah direncanakan jauh sebelum Gates terinfeksi COVID-19. Pria berusia 66 tahun itu juga mengikuti rapat tersebut secara virtual.
"Kami akan terus bekerja dengan mitra dan melakukan semua yang kita bisa untuk memastikan tidak ada lagi yang harus berurusan dengan pandemi lagi," kata Gates.
Sebagai salah satu pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates telah menghabiskan miliaran dolar untuk membantu proses pengembangan vaksin COVID-19. Bahkan sebelum pandemi, yayasan amal Gates juga mendistribusikan vaksin ke negara berkembang.
Meski bukan ilmuwan atau dokter, Gates pernah beberapa kali memberikan pandangannya tentang pandemi COVID-19. Pada awal tahun lalu ia juga melakukan tanya jawab di Twitter tentang virus Corona.
Dalam tanya jawab tersebut, Gates mengatakan terobosan sains terbesar yang bisa menghentikan pandemi adalah vaksin yang lebih baik dan tahan lama.
"Vaksin yang kita miliki mencegah gejala parah dan kematian dengan sangat baik tapi mereka tidak memiliki dua poin utama," kata Gates.
"Pertama, vaksin masih memungkinkan infeksi (breakthrough) dan durasinya tampaknya terbatas. Kita membutuhkan vaksin yang mencegah infeksi ulang dan memiliki durasi bertahun-tahun," imbuhnya.
(vmp/fay)