Tapi statusnya sebagai orang terkaya langsung hilang setelah berselisih dengan sepupunya Pangeran Muhamad bin Salman. Pada tahun 2017 Alwaleed sempat ditahan dan asetnya senilai USD 2 miliar disita.
Alwaleed dan beberapa miliarder lainnya sempat ditahan di hotel Ritz-Carlton di Riyadh, Arab Saudi sampai ia dibebaskan pada tahun 2018. Ia dituduh melakukan pencucian uang, penyuapan, dan memeras petinggi pemerintahan, seperti dikutip dari The Daily Mail, Jumat (22/4/2022).
Kini Alwaleed menjadi orang yang mungkin bisa menggagalkan upaya Elon Musk untuk membeli Twitter dengan nilai Rp 620 triliun. Dalam cuitannya di Twitter, Alwaleed menilai tawaran dari Musk tidak setara dengan nilai Twitter dan prospek pertumbuhannya di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
""Saya tidak percaya bahwa proposal yang ditawarkan oleh Elon Musk sebesar USD 54,20 mendekati dengan nilai intrinsik Twitter terkait dengan prospek pertumbuhannya," demikian postingannya.
"Sebagai salah satu pemegang saham terbesar dan jangka panjang dari Twitter, Kerajaan dan saya menolak tawaran tersebut," tambah dia. Namun tentu bukan dia yang bisa mengambil keputusan melainkan manajemen Twitter. Kita tunggu saja.
Simak Video "Video: Sejauh Mana Ambisi Elon Musk untuk Pengembangan Superkomputer AI?"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fyk)