Sosok Pangeran Arab Kaya Raya yang Tolak Elon Musk Beli Twitter
Hide Ads

Sosok Pangeran Arab Kaya Raya yang Tolak Elon Musk Beli Twitter

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 22 Apr 2022 16:15 WIB
FILE PHOTO: Saudi Arabian billionaire Prince Alwaleed bin Talal attends the investment conference in Riyadh, Saudi Arabia October 23, 2018.  REUTERS/Faisal Al Nasser/File Photo
Sosok Pangeran Arab yang Tolak Tawaran Elon Musk Beli Twitter Foto: REUTERS/Faisal Al Nasser/File Photo
Jakarta -

Langkah Elon Musk untuk membeli semua saham Twitter berpotensi dijegal oleh Pangeran Alwaleed bin Talal dari Arab Saudi. Alwaleed yang merupakan salah satu pemegang saham terbesar Twitter ternyata doyan berinvestasi di banyak perusahaan teknologi.

Alwaleed adalah putra dari Pangeran Talal bin Saud, cucu langsung dari mendiang Raja Abdulaziz bin Saud yang mendirikan Kerajaan Arab Saudi. Jadi Alwaleed merupakan keponakan dari Raja Salman yang saat ini berkuasa.

Ayahnya, Pangeran Talal, merupakan sosok yang kontroversial dan pernah diasingkan. Ketika orang tuanya bercerai saat Alwaleed berusia tujuh tahun, ia pindah ke Lebanon bersama ibunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 1979, Alwaleed pindah ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan di Menlo College, California jurusan administrasi bisnis. Ia melanjutkan pendidikannya untuk mendapatkan gelar Master di Maxwell School of Citizenship and Public affairs di Syracuse University pada tahun 1985.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di AS, Alwaleed kembali Timur Tengah di mana ia langsung membeli beberapa bank dan mulai membangun kekayaannya. Pada tahun 1997, ia memiliki 5% saham Apple dan menjadi salah satu pemegang saham terbesar.

ADVERTISEMENT

Setelah melebarkan investasinya di dalam dan luar negeri, Alwaleed sempat menjadi salah satu orang terkaya di Timur Tengah. Menurut laporan Forbes pada tahun 2017, kekayaan Alwaleed mencapai USD 39,8 miliar dan menjadi orang terkaya ke-45 di dunia.

Sebagian besar kekayaannya datang dari 95% saham Kingdom Holding Company yang ia pegang. Alwaleed juga menginvestasikan kekayaannya di beberapa perusahaan besar seperti Twitter, Lyft, Citigroup, dan lain-lain.

Alwaleed juga memiliki gaya hidup super mewah. Kabarnya ia memiliki istana dengan 435 kamar dan kapal pesiar Kingdom 5KR yang pernah tampil di film James Bond.

Halaman selanjutnya, sempat ditahan>>>

Tapi statusnya sebagai orang terkaya langsung hilang setelah berselisih dengan sepupunya Pangeran Muhamad bin Salman. Pada tahun 2017 Alwaleed sempat ditahan dan asetnya senilai USD 2 miliar disita.

Alwaleed dan beberapa miliarder lainnya sempat ditahan di hotel Ritz-Carlton di Riyadh, Arab Saudi sampai ia dibebaskan pada tahun 2018. Ia dituduh melakukan pencucian uang, penyuapan, dan memeras petinggi pemerintahan, seperti dikutip dari The Daily Mail, Jumat (22/4/2022).

Kini Alwaleed menjadi orang yang mungkin bisa menggagalkan upaya Elon Musk untuk membeli Twitter dengan nilai Rp 620 triliun. Dalam cuitannya di Twitter, Alwaleed menilai tawaran dari Musk tidak setara dengan nilai Twitter dan prospek pertumbuhannya di masa depan.

""Saya tidak percaya bahwa proposal yang ditawarkan oleh Elon Musk sebesar USD 54,20 mendekati dengan nilai intrinsik Twitter terkait dengan prospek pertumbuhannya," demikian postingannya.

"Sebagai salah satu pemegang saham terbesar dan jangka panjang dari Twitter, Kerajaan dan saya menolak tawaran tersebut," tambah dia. Namun tentu bukan dia yang bisa mengambil keputusan melainkan manajemen Twitter. Kita tunggu saja.



Simak Video "Video: X Milik Elon Musk Gugat Pemerintah India soal Aturan Sensor"
[Gambas:Video 20detik]