Belum seminggu sejak bergabung dengan Twitter, Elon Musk sudah memberikan sederet usulan untuk membuat platform media sosial itu kembali relevan. Bahkan di salah satu cuitannya ia menyebut Twitter sekarat.
Sejak membeli 9,2% saham Twitter dan menjadi pemegang saham terbesar, Musk mengunggah beberapa cuitan yang isinya usulan tentang fitur baru dan kekhawatirannya akan masa depan Twitter. Tapi tentu saja tidak jelas mana yang usulan serius dan mana yang hanya candaan.
Dalam salah satu cuitannya, Musk mengaku khawatir melihat banyak akun yang sudah mendapatkan centang biru dan memiliki jutaan followers seperti Taylor Swift dan Justin Bieber jarang main Twitter lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah Twitter sekarat? Contohnya, Taylor Swift belum pernah posting apa-apa dalam tiga bulan. Dan Justin Bieber hanya posting sekali tahun ini," kata Musk dalam cuitannya, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (11/4/2022).
Salah satu kekhawatiran utama Musk tentang Twitter adalah kebijakan moderasinya. Pada akhir Maret, setelah membeli saham Twitter tapi belum mengungkapnya ke publik, Musk membuat poll untuk bertanya ke followers-nya apakah Twitter sudah memenuhi prinsip kebebasan berbicara.
Hasilnya mayoritas followers Musk menjawab 'tidak'. CEO SpaceX dan Tesla ini kemudian mengungkap rencananya untuk membuat media sosial baru yang mengutamakan kebebasan berbicara.
Sejak bergabung dengan direksi Twitter, usulan Musk jadi lebih sedikit berbobot. Dalam satu cuitan, ia bertanya apakah pengguna Twitter masih menginginkan fitur edit tweet. Tidak lama kemudian Twitter langsung mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan fitur edit.
Dalam rangkaian cuitan lainnya, Musk mengkritik fitur yang ditawarkan oleh layanan berbayar Twitter Blue. Ia mengatakan pengguna harusnya bisa membayar biaya berlangganan Twitter Blue menggunakan dogecoin.
Tidak hanya itu, pelanggan Twitter Blue harusnya mendapatkan tanda centang untuk menyatakan keaslian akunnya dan tidak lagi disajikan iklan.
Proposal lainnya kemungkinan besar akan ditolak, seperti usulan Musk untuk mengubah kantor pusat Twitter di San Fransisco menjadi tempat penampungan tunawisma karena sudah tidak ada lagi yang datang ke kantor.
91% dari followers-nya menjawab 'ya'. Pendiri Amazon Jeff Bezos bahkan ikut menimpali dan mendukung usulan Musk sambil mencontohkan kantor Amazon yang terhubung dengan penampungan tunawisma.
"Atau dibuat sebagian. Berjalan dengan baik dan memudahkan karyawan yang ingin menjadi sukarelawan," kata Bezos dalam cuitan balasannya untuk Musk.
Usulan Musk lainnya terbilang sedikit konyol, yaitu menghilangkan 'w' di nama Twitter. Polling itu hadir dengan dua opsi jawaban: 'yes' dan 'of course'. Lebih dari satu juta orang sudah memilih di polling tersebut dengan mayoritas memilih 'yes'.
(vmp/fay)