Spotify Menarik Diri dari Rusia
Hide Ads

Spotify Menarik Diri dari Rusia

Josina - detikInet
Sabtu, 26 Mar 2022 13:30 WIB
spotify
Foto: Unspslah/Sara Kurfess
Jakarta -

Spotify mengumumkan telah menarik diri dari Rusia pada Jumat (25/3/2022). Aplikasi streaming musik asal Swedia ini sepenuhnya akan menghentikan layanan mereka di Negara Beruang Merah.

Keputusan tersebut diambil karena adanya aturan baru di Rusia yang membatasi kebebasan berbicara. Hal ini dikhawatirkan Spotify akan memberikan resiko bagi karyawan dan pendengarnya.

Undang-undang baru yang disahkan pemerintah Rusia tersebut akan mengkriminalisasi mereka yang berbagi informasi tentang operasi Rusia di Ukraina, namun dianggap pemerintah sebagai informasi palsu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spotify sendiri memang dikenal sebagai pemutar musik, namun juga menyelenggarakan dan mendistribusikan berbagai podcast termasuk konten-konten politik. Jadi tak heran jika undang-undang baru tersebut akan berimbas pada layanannya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Spotify telah menghentikan penawaran langganan premium di Rusia namun layanan gratisnya masih tersedia. Dikatakan Spotify pada awal bulan ini mereka akan menutup kantornya di Rusia dan menghapus semua konten media pemerintahan Rusia.

"Spotify terus percaya bahwa sangat penting untuk mencoba menjaga layanan kami tetap beroperasi di Rusia untuk menyediakan berita dan informasi terpercaya dan independen di wilayah tersebut." ujar juru bicara Spotify dalam sebuah pernyataan.

"Sayangnya, undang-undang yang baru-baru ini diberlakukan semakin membatasi akses ke informasi, menghilangkan kebebasan berekspresi, dan mengkriminalisasi jenis berita tertentu menempatkan keselamatan karyawan Spotify dan bahkan mungkin pendengar kami dalam keadaan berisiko," lanjutnya.

Perusahaan teknologi lainnya termasuk Apple dan Google telah mundur dan berhenti menawarkan produk dan layanan di Rusia. Beberapa bank dan merek ritel seperti McDonald's dan Starbucks juga telah berhenti beroperasi di negara itu setelah menginvasi Ukraina bulan lalu.

Perusahaan yang terus beroperasi di negara ini menghadapi tantangan termasuk layanan pembayaran yang terbatas, tantangan logistik, dan nilai mata uang Rusia Rubel yang lemah.

Tetapi keputusan Spotify ini lebih berdasarkan pada tindakan keras Rusia terhadap berita dan media lain yang dapat memberi hal negatif pada perang Rusia.




(jsn/afr)