Rekaman Drone Ungkap Kehancuran Kota Mariupol di Ukraina
Hide Ads

Rekaman Drone Ungkap Kehancuran Kota Mariupol di Ukraina

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 25 Mar 2022 18:00 WIB
Kerusakan Mariupol
Situasi kota Mariupol direkam dari satelit. Foto: Maxar
Jakarta -

Drone punya banyak kegunaan dalam peperangan antara Rusia dengan Ukraina. Selain untuk pertempuran, sebagian drone juga dipakai untuk pengamatan dari udara tentang situasi di kota-kota Ukraina, salah satunya Mariupol yang terus menerus diserang oleh Rusia.

Dalam rekaman drone yang viral di media sosial, tampak kota pelabuhan itu mengalami kehancuran yang cukup parah setelah berminggu-minggu dibombardir oleh Rusia.

Seperti dikutip detikINET dari Independent, kota Mariupol ini bahkan dijuluki sebagai neraka di Bumi oleh para warga Ukraina yang bermukim di sana dan berhasil melarikan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian sejauh ini, militer Ukraina masih dapat mempertahankan kota itu, belum jatuh ke pihak Rusia. Dalam rekaman drone di distrik bernama Livoberezhnyi tersebut, terlihat kepulan asap menyembur ke udara di seluruh sudut kota.

Tampak blok-blok apartemen yang rusak, pohon-pohon hancur dan puing-puing bangunan. Banyak gedung mengalami kerusakan, beberapa berlubang besar dan temboknya runtuh.

Foto terpisah dari perusahaan satelit Maxar juga menunjukkan hal serupa. Serangan rudal Rusia membuat kerusakan di kota ini meluas dan warga sangat terdampak karenanya.

Di sisi lain, drone memang menjadi perangkat penting dalam konflik kali ini. Bahkan tak hanya drone militer, Rusia dan Ukraina sama-sama mengerahkan drone komersial dari DJI dan teknologinya dalam peperangan.

Jika Ukraina memanfaatkan drone DJI untuk mengintai militer Rusia, Rusia terutama menggunakan teknologi DJI yang disebut sebagai AeroScope.

DJI sendiri adalah produsen drone komersial asal China yang sangat terkenal karena keandalannya. Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov menyebut bahwa DJI harus memblokir teknologinya yang dipakai Rusia.

"Apakah Anda yakin ingin menjadi partner para pembunuh itu? Blokir produk Anda yang membantu Rusia membunuh para warga Ukraina," tulisnya dalam surat ke DJI.




(fyk/rns)