Invasi Rusia ke Ukraina berdampak buruk pada berbagai bidang, tak terkecuali sektor teknologi. Di Ukraina, ada ratusan startup dan perwakilan perusahaan-perusahaan teknologi besar.
Seorang direktur perusahaan teknologi besar yang tak mau disebut namanya demi keselamatan pegawai, menyebut bahwa mereka sedang dalam proses mengevakuasi seluruh staff dari Ukraina.
Hal itu bukan hal mudah karena transportasi umum di Ukraina nyaris lumpuh dan bandaranya pun kacau balau. Kemungkinan, mereka akan menuju negara tetangga terlebih dahulu, yaitu Hungaria atau Polandia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Startup Readdle di Ukraina yang bergerak di tool produktivitas cukup terkenal dan berbasis di kota Odessa. Juru bicara mereka, Dennys Zhadanov, membenarkan bahwa saat ini terdapat berbagai situasi darurat yang harus ditangani.
"Kami telah membuat rencana bisnis beberapa saat yang lalu dan sekarang mengeksekusinya. Semua produk Readdle dan layanannya beroperasi dan belum ada rencana evakuasi untuk tim kami," kata dia.
Dennys menyebut Readdle punya karyawan di berbagai negara, namun memang terbanyak berbasis di Ukraina. "Ukraina adalah rumah bagi engineer, desainer dan profesional teknologi lain. Saya tahu banyak CEO memutuskan untuk tetap di Ukraina," tambahnya.
Perusahaan teknologi MacPaw yang mengembangkan software untuk Mac menyatakan meski kantor pusat mereka di Ukraina, mengumumkan bahwa layanan mereka berbasis Amazon Web Services yang berlokasi di luar Ukraina, demikian pula sistem pembayarannya.
"Tidak ada yang berubah. Pada saat ini, kami tetap kuat, bersatu dan siap untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," sebut MacPaw yang dikutip detikINET dari Tech Crunch.
Adapun Google punya sekitar 200 karyawan di Ukraina dan belum diketahui apa rencana mereka. Sedangkan Uber memutuskan menghentikan layanannya di Ukraina dan meminta para sopir diam di rumah masing-masing.
Perusahaan teknologi TikTok juga menyatakan berupaya menjaga keselamatan para pegawai di Ukraina. "Keamanan komunitas kami dan para pegawai adalah prioritas utama. Kami juga menindak konten yang mengancam keamanan platform kami, termasuk menghapus konten yang tidak benar dan akan terus mengawasinya," kata juru bicara TikTok.
(fyk/fay)