Tak Tinggal Diam! Drone Canggih Amerika Bergerak Awasi Tentara Rusia
Hide Ads

Tak Tinggal Diam! Drone Canggih Amerika Bergerak Awasi Tentara Rusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 25 Feb 2022 06:45 WIB
Drone Amerika
Pergerakan drone Amerika di kawasan udara Ukraina. Foto: Daily Mail
Jakarta -

Perang telah meletus antara Rusia dan Ukraina, di mana Rusia yang memulai invasi. Meskipun untuk saat ini menyatakan tidak akan mengirimkan tentara, Amerika Serikat tentu tak tinggal diam mengawasi dari kejauhan dengan drone mutakhir.

Dalam beberapa waktu terakhir, di langit Ukraina yang kosong gegara konflik dengan Rusia, lalu lalang drone canggih milik militer AS. Drone bernama RQ Global Hawk itu sering mengitari wilayah udara Ukraina, kemungkinan untuk mengawasi pergerakan tentara Rusia.

Menurut pantauan Flight Radar, dua drone untuk kepentingan mata-mata itu terbang secara rutin dari laut Mediterania ke Ukraina. Drone itu sangat mahal, harganya di kisaran USD 220 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunanya adalah untuk melakukan survei area yang sangat luas. Dalam sehari, area yang bisa diawasi bisa seukuran Korea Selatan atau Islandia.

Dua drone ini disebut menjadi satu-satunya yang aktif di wilayah udara Ukraina. Mungkin AS sengaja melakukannya sebagai unjuk kekuatan dan menegaskan bahwa mereka tetap hadir di Ukraina di saat ancaman Rusia menjadi nyata.

ADVERTISEMENT

"Misi tersebut mendemonstrasikan komitmen berkelanjutan kami terhadap keamanan di wilayah tersebut," kata juru bicara Angkatan Udara AS yang dikutip detikINET dari Daily Mail.

Drone AmerikaDrone Amerika, RQ Global Hawk. Foto: Daily Mail

Misi drone semacam ini adalah untuk mengumpulkan data intelijen untuk mendukung para tentara. Sedangkan perusahaan yang membuatnya Northrop Grumman, menyatakan drone ini dapat merekam gambar resolusi tinggi di area yang luas dan dapat beroperasi siang malam di segala cuaca.

Pada 15 Februari kemarin, FlightRadar memantau drone itu sudah terbang selama lebih dari 21 jam di kawasan Ukraina. Pesawat dengan lebar sayap hampir 40 meter ini memang bisa terbang lebih dari 30 jam tanpa jeda. Kini di saat Rusia benar-benar menginvasi Ukraina, belum diketahui apakah misi ini tetap dilanjutkan.




(fyk/afr)