Sultan Gustaf Al Ghozali alias Ghozali Everyday menjadi terkenal lantaran NFT foto dirinya terjual sampai miliaran rupiah. Popularitasnya pun kian membumbung sehingga mahasiswa yang satu ini mengumumkan ganti nama dengan nada bercanda.
"Mulai sekarang, aku bukan lagi Ghozali Everyday, kalian bisa memanggilku Ghozali Everywhere, lol," tulisnya di akun Twitter miliknya, @Ghozali_Ghozalu.
Ghozali pun menampilkan foto dirinya ada di berbagai tempat dan juga di media mancanegara. Ada iklan yang menampilkan wajahnya, sampai menjadi ilustrasi di belakang bak truk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang Ghozali belakangan cukup laris jadi bintang iklan atau mendapat endorse. Pengikutnya di media sosial makin melesat, sebanyak lebih dari 58 ribu di Twitter dan sekitar 66 ribu di Instagram.
From now on i'm not Ghozali Everyday anymore, you can call me Ghozali Everywhere now lol🤯 pic.twitter.com/gxQ6vspbXt
— Ghozali (@Ghozali_Ghozalu) February 16, 2022
"Baliho udinus sekarang muka gozali semua," demikian kesaksian seorang netizen. Udinus adalah universitas Dian Nuswantoro di Semarang, di mana Ghozali kuliah.
"Di tempatku belum ada bang, rencana mau dicetak yg banyak buat tempel ditiang listrik, boleh yaa," canda yang lain menanggapi pengumuman Ghozali.
Sebelumnya, setelah berhasil menyabet untung miliran Rupiah dari hasil penjualan selfie, Ghozali juga mengumumkan rencana membuat Non Fungible Token (NFT) 3D dari foto dirinya itu.
"Beberapa orang bertanya, apa NFT berikutnya dari Ghozali. Sejujurnya dari awal saya tidak memiliki rencana ke depan untuk Ghozali Everyday. Karena saya tidak berpikir itu akan terjual habis. Jadi saya memutuskan untuk membuat 1.000 NFT versi 3D dari foto sebelumnya, yang sudah punya akan dapat gratis. " tulis Ghozali beberapa waktu silam.
Mahasiswa Udinus ini juga menyampaikan bahwa dirinya akan terus melakukan aktivitas selfie setiap hari, di mana rencananya akhir perjalanan foto tersebut akan ditutup oleh kelulusan kuliahnya.
Pemuda asal Semarang ini telah berhasil menjual NFT berisi foto selfie-nya dan meraup cuan hingga Rp 1,5 miliar. Kegiatan ini telah dilakukannya selama 5 tahun dan menghasilkan total 933 foto yang ditawarkan di OpenSea.
(fyk/afr)