Berbicara tentang 2030, terlintas angan-angan dunia yang serba digital, di mana setiap aspek kehidupan dapat dikontrol dengan mudah seperti membalikkan telapak tangan. Mimpi inilah yang memotivasi setiap industri terus bereksplorasi dan berinovasi.
Dilansir dari website resminya, Huawei mengemukakan bahwa dunia serba digital 2030 dapat terwujud berkat perkembangan AI dan IoT, di mana cloud computing menjadi bagian kehidupan sehari-hari orang-orang.
"Upaya telah dilakukan untuk merencanakan teknologi jaringan masa depan, menargetkan 2030. Ke depannya teknologi informasi generasi baru seperti 5G, cloud computing, IoT, data berkapasitas besar, kecerdasan buatan (AI), dan blockchain akan ditambahkan ke stack teknologi yang ada. Mereka akan mengaktifkan layanan dan aplikasi intent-based dan penggunaan sumber daya jaringan yang lebih efisien, serta memastikan sinergi cloud network yang aman dan terpercaya," ungkap Director of the Advisory Committee of Internet Society of China (ISC) Hequan Wu, dikutip dari website resmi Huawei.
Salah satu contohnya adalah dengan memanfaatkan cloud computing untuk mengelola data kesehatan. Dengan mengunggah data kesehatan cloud untuk diproses, kondisi kesehatan dapat dipantau secara real time. Jadi orang-orang tidak perlu lagi pergi ke rumah sakit hanya untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka.
Hal ini akan mengubah treatment yang dari tadinya mengobati ke tindakan pencegahan. Selain itu, data yang dikelola di cloud juga dapat menjadi acuan untuk melakukan pengobatan yang lebih terukur dan akurat.
Pengelolaan data berbasis cloud juga memungkinkan terciptanya peta multivariabel yang mendukung sistem pertanian dan perkebunan yang terukur.
Petani dapat memanfaatkan data tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan menciptakan ekosistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca ataupun iklim, atau meningkatkan teknologi 3D printing yang bisa memproduksi daging buatan sesuai selera dan kebutuhan nutrisi. Ini akan menjamin sistem produksi makanan yang lebih terkendali dan berkelanjutan.
Selain itu, Huawei juga meramalkan cloud computing akan memungkinkan orang-orang mengorganisir barang yang mereka miliki lewat katalog digital. Barang tersebut akan disimpan dalam sebuah shared warehouse, dan bila diperlukan, dapat diantar lewat sistem pengantaran otomatis.
Tidak hanya itu, cloud computing juga memungkinkan terciptanya pengaturan tata kota yang lebih efisien dan efektif. Memanfaatkan wifi yang tersebar di penjuru kota, pemerintah dapat memberikan layanan serta membuka akses yang lebih baik bagi masyarakat.
Untuk benar-benar mewujudkan bayangan tersebut, Huawei memperkenalkan inovasi Huawei Cloud. Huawei Cloud adalah sebuah layanan cloud computing publik yang terdiri dari beragam layanan hosting, mulai dari layanan untuk komputasi, storage dan aplication development yang berjalan pada hardware yang diciptakan oleh Huawei.
Huawei Cloud juga menyediakan sumber daya komputasi yang aman, skalabel, dan sesuai permintaan sehingga para penggunanya mampu menerapkan aplikasi dan beban kerja secara fleksibel.
Selain itu, Huawei Cloud juga menawarkan sederet layanan untuk para pelaku bisnis di Indonesia melalui beragam solusi yang terukur, aman, dan andal pastinya.
Lebih lanjut, Huawei juga berencana untuk melakukan pengembangan teknologi artificial intelligence di dalam Huawei Cloud melalui Pangu Large Model. Pangu Large Model bisa mendukung berbagai sektor karena memiliki algoritma AI yang sangat kuat serta didampingi dengan daya komputasi serta kapasitas data yang mumpuni sebagai pondasinya. Huawei memastikan, di tahun mendatang, Huawei Cloud akan merilis model tersebut untuk pasar Indonesia.
Cari tahu lebih lanjut tentang HUAWEI CLOUD di sini.
Simak Video "Singgung Space War, Jokowi Ingin BPPT Jadi Pusat Kecerdasan RI"
(ega/ega)