Kebakaran Gedung Cyber 1 berdampak pada Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Mereka mematikan listrik karena faktor asap, meskipun tidak kena kebakaran.
Ketua Bidang Koordinator IIX dan Data Center APJII, Syarif Lumintarjo kepada media menjelaskan kebakaran di Gedung Cyber 1 pada Kamis (2/12) kemarin bukan dari tempat mereka. Alarm muncul pada 12.30 WIB dan pemadam datang pada 12.40 WIB.
"Saat kebakaran, listrik belum mati. Tapi asap masuk ke AC kita dan pekat sekali asapnya. Kita nggak mau asap masuk ke data center, jadi kita matikan AC-nya," kata Syarif dalam keterangan media, Jumat (3/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
APJII memutuskan mematikan listrik yang berdampak pada layanan klien mereka karena pertimbangan keamanan. Karena AC dimatikan, temperatur menjadi naik. Untuk itulah APJII memutuskan melakukan pemadaman.
"Pukul 14.50 kita putuskan mem-power off listrik, karena dari pada high temperature mending dimatikan untuk menghindari kerusakan perangkat lebih jauh lagi," kata dia.
APJII diizinkan masuk kembali ke gedung pukul 16.30 WIB. Setelah itu mereka melakukan pemulihan bertahap. Terkait layanan digital yang down, APJII menegaskan klien yang co-location ke APJII tidak mengalami kerusakan.
"Ini perusahaannya co-location di APJII atau bukan? Di APJII tidak ada kerusakan perangkat kecuali di tenant lantai 1 dan 2 yang terbakar," tegasnya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Gedung Cyber 1, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel). Kebakaran gedung ini berawal sejak pukul 12.34 WIB. Petugas damkar pun meluncur ke lokasi kebakaran di Gedung Cyber 1, Jalan Kuningan Barat Raya, No 8 RT 1 RW 3, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jaksel.
Petugas damkar menurunkan puluhan unit alat untuk evakuasi serta pemadaman api. Kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1 memakan korban. Dua orang yang merupakan siswa SMK Taruna Bhakti Depok tewas dalam kebakaran ini karena asap. Dugaan awal, kebakaran tersebut terjadi karena hubungan pendek arus listrik (korsleting).
(fay/rns)