Sertifikat Vaksinasi Jokowi Bocor Lewat Fitur di PeduliLindungi
Hide Ads

Sertifikat Vaksinasi Jokowi Bocor Lewat Fitur di PeduliLindungi

Tim - detikInet
Jumat, 03 Sep 2021 18:51 WIB
PeduliLindungi
Sertifikat Vaksinasi Jokowi Bocor Lewat Fitur di PeduliLindungi (Foto: Dok. PeduliLindungi)
Jakarta -

Pemerintah mengungkap hasil penelusuran bocornya sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang beredar luas di internet. Terungkap, akses terhadap sertifikat vaksinasi Jokowi dilakukan melalui fitur pemeriksaan sertifikat vaksinasi di PeduliLindungi.

Hal tersebut dijelaskan dalam keterangan siaran pers bersama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang diterima detikINET, Jumat (3/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akses pihak-pihak tertentu terhadap Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Bapak Presiden Joko Widodo dilakukan menggunakan fitur pemeriksaan Sertifikat Vaksinasi COVID-19 yang tersedia pada Sistem PeduliLindungi," ujar pemerintah.

ADVERTISEMENT

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah kini mengubah fungsi pemeriksaan Sertifikat Vaksinasi COVID-19 di sistem PeduliLindungi. Yang sebelumnya mensyaratkan pengguna menyertakan nomor HP untuk pemeriksaan Sertifikat Vaksinasi COVID-19 kini tidak diperlukan lagi.

Disebutkan hanya menggunakan lima parameter, terdiri dari nama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), tanggal lahir, tanggal vaksin, dan jenis vaksin untuk mempermudah masyarakat mengakses Sertifikat Vaksinasi COVID-19 setelah menimbang banyak masukan dari masyarakat.

Adapun, informasi terkait NIK dan tanggal vaksinasi COVID-19 Jokowi yang digunakan untuk mengakses Sertifikat Vaksinasi COVID-19 tidak berasal dari Sistem PeduliLindungi.

"Informasi NIK Bapak Presiden Joko Widodo telah terlebih dahulu tersedia pada situs Komisi Pemilihan Umum. Informasi tanggal vaksinasi Bapak Presiden Joko Widodo dapat ditemukan dalam pemberitaan media massa," kata pemerintah.

Terakhir, pemerintah meminta masyarakat tidak terprovokasi misinformasi mengenai aplikasi PeduliLindungi. "Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak tepat terkait sistem PeduliLindungi," kata pemerintah.

Sebelumnya diberitakan, sertifikat vaksinasi Jokowi beredar luas di internet, terutama di media sosial. Dari sertifikat tersebut tidak hanya memuat nama saja, tetapi juga tercantum NIK, tanggal lahir, dan barcode yang merupakan data pribadi.

Surat keterangan vaksinasi COVID-19 itu menyatakan bahwa Jokowi telah divaksinasi untuk dosis kedua pada 27 Januari 2021. Di bagian bawah sertifikat tersebut, ada logo KPC-PEN, Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN. Tak hanya itu, tersebar juga nomor HP ajudan Presiden.




(agt/fay)