OnlyFans Batal Larang Konten Porno di Platformnya
Hide Ads

OnlyFans Batal Larang Konten Porno di Platformnya

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 26 Agu 2021 12:10 WIB
OnlyFans Bikin Model Seksi Tajir
OnlyFans Batal Larang Konten Porno di Platformnya (Foto: M Fakhry Arrizal/detikcom)
Jakarta -

OnlyFans membatalkan rencananya untuk melarang konten pornografi di platform-nya mulai 1 Oktober 2021. Pembatalan ini diumumkan setelah mereka menuai protes keras dari penggunanya.

OnlyFans awalnya mengumumkan akan melarang konten pornografi di situsnya karena tekanan dari mitra bank. Kini juru bicara OnlyFans mengatakan telah mendapatkan jaminan dari mitra bank sehingga tetap dapat mendukung kreator di semua genre.

"Terima kasih pada semua orang yang telah membuat suara kalian terdengar," kata OnlyFans dalam pengumumannya di Twitter, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (26/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah mendapatkan jaminan yang diperlukan untuk mendukung komunitas kreator kami yang beragam dan telah menangguhkan perubahan kebijakan pada 1 Oktober yang direncanakan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Keputusan awal OnlyFans yang berencana melarang konten porno langsung diprotes oleh kreator dan pekerja seks yang menggantungkan hidupnya pada platform tersebut selama pandemi dan menjadi kunci kesuksesan OnlyFans saat ini.

Platform ini digunakan oleh kreator dan pekerja seks untuk menjual konten 'not safe for work' kepada pengguna yang membayar biaya berlangganan. OnlyFans menjadi pilihan kreator karena potongan komisi yang diambil oleh perusahaan sangat kecil sehingga sebagian besar pendapatan bisa dikantongi oleh kreator.

Meski lebih dikenal dengan konten dewasanya, OnlyFans mencoba menjadi platform untuk beragam jenis kreator yang lebih konvensional seperti musik dan memasak. Mereka juga berencana meluncurkan aplikasi OFTV yang akan bisa diakses lewat TV pintar dan akan menawarkan konten yang lebih ramah keluarga.

Pendiri dan CEO OnlyFans Tim Stokely mengungkap alasan yang mendasari keputusan mereka untuk melarang konten porno. Dalam wawancara dengan Financial Times, Stokely mengatakan OnlyFans terpaksa melarang konten porno karena menerima perlakuan tidak adil dari mitra bank.

Stokely menyebutkan bank seperti JPMorgan, BNY Mellon, dan Metro Bank telah mempersulit operasional OnlyFans dan kreatornya. Stokely mengatakan BNY Mellon pernah menolak transfer dana ke kreator, dan Metro Bank pernah menutup rekening perusahaan pada tahun 2019.

Ada juga spekulasi yang menyebutkan bahwa konten porno membuat OnlyFans kesulitan mendatangkan investor. Stokely membantah rumor ini dan mengatakan OnlyFans tidak mengambil keputusan itu hanya untuk memudahkan mencari investor.

Stokely juga membantah kabar yang mengatakan perusahaan layanan pembayaran seperti MasterCard sebagai salah satu faktor yang mendorong OnlyFans melarang konten porno. Ia mengatakan OnlyFans telah peraturan baru MasterCard yang semakin ketat dalam mengatur situs dewasa.




(vmp/fay)