Situs berbayar untuk konten dewasa, OnlyFans bikin aturan baru melarang konten porno. Apa benar bertobat atau masih ada celah?
Salah satu berita populer pekan ini dari jagat teknologi adalah kabar platform OnlyFans yang akan melarang konten porno. Padahal website ini adalah tempat penggunanya berjualan konten video dewasa.
Dihimpun detikINET, Minggu (22/8/2021) beginilah duduk perkaranya:
1. Apa itu OnlyFans?
OnlyFans adalah layanan konten berlangganan yang telah terbentuk sejak November 2016. OnlyFans dikenal sebagai wadah platform konten dewasa.
Keluwesan OnlyFans tersebut membuat situs yang berbasis di Inggris ini banyak lalu lalang foto maupun video pornografi, sekaligus jadi pembeda dengan yang ditawarkan Facebook maupun Instagram.
Mengusung konsep layanan konten berbayar tapi privat ini ditambah aturan yang membebaskan penggunanya, membuat OnlyFans jadi buruan pekerja seks untuk tampil di platform tersebut.
2. Timothy Stokely di balik OnlyFans
Timothy Stokely merupakan sosok di balik OnlyFans. Ia membangun OnlyFans sejak lima tahun silam.
Stokely lahir di Harlow, Essex, Inggris 38 tahun yang lalu. Kini, pria bungsu dari seorang bankir itu menjabat sebagai CEO OnlyFans. Capaian itu, The Sunday Times menjulukinya 'The King of Homemade Porn'.
Stokely diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun (kurs Rp 14.300). OnlyFans paling dominan menyumbang hartanya.
Selama lockdown di Inggris karena virus Corona, OnlyFans mengalami peningkatan yang sangat besar, dengan pendapatan tahunannya diperkirakan mencapai US$ 980 juta atau sekitar Rp 14 triliun.
Secara statistik, pada tahun 2020 saja, pengguna OnlyFans menghabiskan lebih dari US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 34,32 triliun (dalam kurs Rp 14.300) untuk berlangganan dan memiliki lebih dari 120 juta pengguna.
Halaman selanjutnya: OnlyFans bertobat dan nasib model seksi penyumbang konten...