Apple Pernah Punya Mata-mata di Komunitas Pembocor iPhone
Hide Ads

Apple Pernah Punya Mata-mata di Komunitas Pembocor iPhone

Virgina Maulita Putri - detikInet
Minggu, 22 Agu 2021 10:09 WIB
PALO ALTO, CA - NOVEMBER 03:  Boxes of the new iPhone X sit on a table at an Apple Store on November 3, 2017 in Palo Alto, California. The highly anticipated iPhone X went on sale around the world today.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Apple Pernah Punya Mata-mata di Komunitas Pembocor iPhone Foto: Justin Sullivan/Getty Images
Jakarta -

Bocoran iPhone terbaru merupakan sesuatu yang selalu ditunggu setiap tahunnya, bahkan sampai ada komunitas khusus berisi pembocor atau leaker iPhone. Ternyata tidak semua leaker di komunitas ini sama karena ada leaker yang bekerja sebagai double agent untuk Apple.

Leaker yang menjadi mata-mata untuk Apple itu bernama Andrey Shumeyko yang dikenal sebagai 'YRH04E' di forum online. Dalam wawancara dengan Motherboard, seperti dikutip detikINET, Minggu (22/8/2021), Shumeyko mengungkap ia telah menjadi informan untuk Apple sejak tahun 2017.

Shumeyko awalnya menjual informasi internal dan produk Apple curian di platform seperti Twitter dan Discord. Tanpa sepengetahuan anggota komunitas leaker lainnya, Shumeyko diam-diam memberikan informasi kepada tim Global Security Apple yang bisa digunakan untuk menghentikan bocoran dan mencari siapa pembocornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Mei 2020, setelah iOS 14 versi awal bocor di internet, Shumeyko mengaku memberikan informasi kepada Apple tentang sosok yang membantu melancarkan bocoran tersebut dengan membeli prototipe iPhone 11 curian.

Perangkat itu diduga berisi built awal iOS 14 yang digunakan untuk kepentingan internal oleh karyawan Apple, dan perangkat itu jatuh ke tangan leaker jauh sebelum iOS 14 resmi diumumkan pada Juni 2020.

ADVERTISEMENT

Shumeyko juga menceritakan bagaimana perannya sebagai informan berujung pada dipecatnya seorang karyawan Apple. Pada musim panas 2020, Shumeyko memberi tahu Apple bahwa ia sering berhubungan dengan karyawan mereka di Jerman yang bekerja di Apple Maps.

Shumeyko menuduh karyawan itu mencoba menjual akses ke akun internal Apple yang digunakan oleh karyawan untuk login ke email dan intranet perusahaan. Shumeyko mengaku selalu berhubungan dengan karyawan itu, dan kemudian dikabari kalau karyawan itu sudah dipecat.

Alasan Shumeyko menjadi mata-mata bagi Apple adalah agar ia bisa menebus kesalahannya sebagai mantan anggota komunitas leaker iPhone. Ia juga berharap kontribusinya ini bisa dibalas dengan insentif finansial dari Apple.

Shumeyko mengaku telah beberapa kali meminta imbalan dari Apple atas informasi yang telah diberikan. Karena tidak kunjung menerima bayaran yang diinginkan, Shumeyko kemudian berani berbicara kepada media karena merasa dimanfaatkan oleh Apple.

Setelah setahun tidak berhubungan dengan tim Global Security, Shumeyko mengatakan ia telah putus hubungan dengan Apple. Ia pun kembali menjual bocoran dan informasi internal Apple lewat Twitter.

"Tidak terlalu senang melakukan ini. Tapi saya juga membutuhkan uang tambahan. Sayangnya, saya memiliki masalah yang lebih mendesak untuk dikhawatirkan selain Apple," kata Shumeyko.




(vmp/rns)