Jangan Ditiru! Netizen China Bully Atlet Jagoannya Karena Kalah
Hide Ads

Jangan Ditiru! Netizen China Bully Atlet Jagoannya Karena Kalah

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 29 Jul 2021 17:43 WIB
Ilustrasi smartphone
Ilustrasi. Foto: Freepix
Jakarta -

Harapan tinggi netizen dan warga China disematkan pada Wang Luyao, atlet menembak andalan negara itu. Ia favorit memenangkan emas Olimpiade 2020 di Tokyo. Namun ia gagal mencapai babak terakhir dan malah jadi incaran bully sebagian netizen. Sungguh sikap yang tidak patut ditiru.

Seperti dikutip detikINET dari Yahoo News, Kamis (29/7/2021) Luyao gagal mencapai performa terbaik di semifinal sehingga tidak masuk babak final. Menyusul kekalahan itu, Luyao memajang selfie dirinya di media sosial dalam pakaian piyama.

"Sorry semuanya, aku mengaku kalah. Sampai jumpa tiga tahun lagi," tulisnya merujuk pada Olimpiade selanjutnya yang bakal digelar tiga tahun lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski banyak yang mendukungnya, postingan itu rupanya ditanggapi lain oleh sebagian pengguna Weibo, media sosial populer di China. Sebagian netizen itu menganggap Luyao seperti tidak menyesali kekalahannya.

"Kenapa tidak merenungkan kegagalanmu di Olimpiade 2020? Apa tujuanmu memajang selfie yang arogan ini?" tulis seorang netizen. "Kamu tidak memikirkan kekalahanmu, namun malah posting selfie di Weibo. Sepertinya kamu hanya ingin terkenal," tulis yang lain.

ADVERTISEMENT

Banyaknya kecaman itu membuat Luyao kemudian menghapus postingannya itu. Bahkan pihak Weibo kemudian juga bertindak untuk menghadang bully yang dialamatkan kepadanya.

Weibo telah memblokir 16 akun selama 180 hari dan 17 netizen lain diblokir akunnya selama 90 hari sebagai sanksi. Kejadian tidak menyenangkan ini banyak dikecam dan dukungan pun membahana untuk Luyao.

"Menyakitkan bagi pemain manapun untuk kalah setelah mereka bekerja keras bertahun-tahun. Tidak ada yang salah jika atlet yang kalah menyuarakannya di Weibo. Kita harus berempati pada postingannya dengan merasakan kesedihannya daripada mengkritik atau komentar sarkas," tulis editorial media China Daily.

Mem-bully atlet timnas adalah sikap yang tidak patut dan tercela. Kalah dan menang adalah konsekuensi yang biasa dari sebuah pertandingan olahraga termasuk olimpade. Yang terjadi di China, tentunya jadi pelajaran buat kita di Indonesia agar jangan ditiru.

Semua atlet timnas yang berangkat membawa panji Merah Putih ke Olimpiade Tokyo 2020 adalah pahlawan kita, apapun hasilnya nanti. Perjuangan mereka sangat panjang menuju olimpiade. Sikap kita yang sepatutnya adalah selalu memberi semangat untuk mereka, sepakat ya!




(fyk/fay)