Pria Ini Sendirian Rekam Google Street View di Zimbabwe
Hide Ads

Pria Ini Sendirian Rekam Google Street View di Zimbabwe

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Rabu, 19 Mei 2021 20:20 WIB
Google Street View Olimpiade Rio
Ilustrasi perekam gambar di Street View. Foto: Olimpiade Rio
Jakarta -

Gambar yang muncul di mode Street View pada Google Maps bisa berasal dari dua sumber, direkam oleh Google atau direkam oleh ribuan kontributor. Nah, khusus untuk Street View di Zimbabwe, semua gambarnya direkam oleh satu pria ini.

Namanya Tawande Kanhema, seorang fotografer dan videografer yang merekam gambar Street View di Zimbabwe serta 14 negara lain di Afrika bagian Selatan. Ya, ia sendiri yang merekam menggunakan kamera pinjaman dari Google, yang merupakan bagian dari program Google.

Untuk mengongkosi aksinya itu, Kanhema merogoh koceknya sendiri, sekitar USD 5.000 ia habiskan untuk berkeliling di berbagai daerah di Zimbabwe, dari mulai Victoria Falls, distrik bisnis Harare, Great Zimbabwe National Monument, dan berbagai tempat lain termasuk objek wisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanhema melakukan itu karena pada awalnya ia pernah mencari Harare -- kampung halamannya -- di Street View, namun tak menemukannya. Kemudian ia pun memutuskan untuk menjadi kontributor di platform tersebut.

Dalam perjalanannya itu Kanhema menggunakan bermacam kendaraan, dari mulai mobil, ATV, speedboat, sepeda, bahkan sampai helikopter, termasuk berjalan kaki. Secara total, jarak yang ditempuhnya dalam perjalanan ini mencapai ribuan kilometer, dan semuanya itu ia lakukan sendiri.

ADVERTISEMENT

Google kemudian mengirimkan kru untuk mendokumentasikan perjalanan Kanhema tersebut, demikian dikutip detikINET dari Digital Trends, Selasa (18/5/2021).

"Memetakan Sungai Zambezi kemungkinan adalah bagian favorit saya dari proyek ini. Ini adalah cara yang unik untuk melihat biodiversitas Zambezi Valley yang sangat kaya. Kami datang di Victoria Falls pada sore hari, di waktu yang tepat untuk menikmati matahari tenggelam di Sungai Zambezi," ujarnya dalam sebuah wawancara.

Pada 2019, Google mengklaim sudah memetakan mayoritas daerah di 87 negara, dari total hampir 200 negara yang ada di dunia. Dari cakupannya ini seharusnya makin lama makin bagus, namun memang bergantung pada konten yang disumbangkan oleh penggunanya.

[Gambas:Youtube]



(asj/fay)