Google Maps baru saja mengumumkan sederet fitur baru yang semakin memudahkan jutaan penggunanya di seluruh dunia. Tapi Google tidak akan berhenti berinovasi agar Maps tidak sekedar menjadi aplikasi peta.
"Tantangan yang kami berikan ke tim bukan tentang bagaimana menciptakan peta yang lebih baik," kata VP Product Google Maps Dane Glasgow dalam media briefing virtual, Selasa (30/3/2021).
"Ini adalah tentang bagaimana mendefinisikan ulang dengan tepat seperti apa petanya, informasi yang ditemukan, dan cara berinteraksi dengannya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jalan-jalan ke Mars Pakai Google Maps, Bisa! |
Glasgow mengatakan ke depannya Google akan melanjutkan perkembangan kecerdasan buatan (AI) agar bisa menampilkan informasi yang lebih akurat ke pengguna Maps 220 juta negara di dunia. Sekarang, Google Maps menerima 50 juta update tiap harinya, mulai dari menu restoran baru atau penutupan jalan sementara, dari pengguna dan mitra di seluruh dunia.
Selain itu, Google akan mengembangkan teknologi 3D untuk memvisualisasikan informasi yang dimiliki dalam peta dengan lebih menarik. Misalnya seperti fitur Indoor Live View yang memberikan panduan navigasi yang lebih mudah di dalam ruangan, misalnya untuk mencari lift dan ATM di dalam bandar udara atau pusat perbelanjaan.
Fitur baru ini berbasis fitur Live View yang pertama kali dikenalkan Google Maps tahun 2019. Dengan fitur ini, pengguna akan melihat lokasi di sekitar mereka dalam bentuk 3D dengan panduan navigasi real time di layar.
"Bayangkan kalian memiliki transit yang mepet di bandara dan harus mencari pintu dan mungkin toilet. Kini, cukup mengangkat ponsel dan kalian akan melihat arahnya ditampilkan di duniamu," kata Rusell Dicker dari tim Google Maps dalam kesempatan yang sama.
![]() |
Model 3D yang dikembangkan Google saat ini sudah semakin canggih, bahkan bisa mendeteksi kota lokasi pengguna hingga restoran yang berada di sekeliling pengguna dengan cepat.
Tim Google Maps juga terus meningkatkan teknologi yang bisa menggabungkan miliaran foto Street View, aerial dan satelit agar bisa mengubah peta 2D menjadi peta 3D yang lebih akurat.
Selain itu, Google Maps juga memudahkan penggunanya di Amerika Serikat untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Google bekerjasama dengan beberapa peritel AS untuk mengambil belanjaan mereka di pinggir toko, melacak status pesanan online mereka, dan membagikan waktu tiba ke toko.
Pengguna yang berbelanja secara online juga langsung bisa melihat informasi penting tentang penyedia layanan, waktu ketersediaan pengiriman, biaya dan lain-lain langsung dari Search dan Maps.
"Selama bertahun-tahun, kami melihat bagaimana berinvestasi dalam memetakan kota, seperti menempatkan jalan dan bisnisnya dalam peta bisa sangat membantu ekonomi lokal berkembang," ucap Glasgow.
"Jadi bagi kami, tidak cukup hanya membuat pengalaman canggih ini untuk orang-orang di San Francisco atau Tokyo. Kami sangat berkomitmen membangunnya untuk semua orang," pungkasnya.
(vmp/fay)