Bagaimana rasanya manusia modern harus puasa puluhan hari tanpa ponsel? Itulah yang dilakukan oleh 15 relawan ini. Bahkan tak cuma tanpa ponsel, mereka tinggal selama 40 hari di gua.
Selama sebulan lebih, mereka berada di gua Lombrives di selatan Perancis. Tidak ada ponsel, jam ataupun sinar Matahari. Rupanya, mereka ambil bagian dalam eksperimen bernama Deep Time.
Proyek dengan dana USD 1,4 juta itu tujuannya adalah meneliti bagaimana manusia beradaptasi dalam situasi isolasi atau saat menghadapi kondisi ektrim. Momennya juga pas dengan pandemi Corona, di mana lockdown sering diberlakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lama ini, para relawan sudah menyelesaikan misinya. Mereka keluar dari gua dan harus mengenakan kacamata khusus sebagai pelindung karena terlalu lama berada di kegelapan. Tapi secara umum, mereka sehat.
Dikutip detikINET dari Science Alert, saat tinggal di gua, mereka tidur di tenda. Listrik harus dihasilkan sendiri dengan cara mengayuh sepeda. Sedangkan air didapatkan dari sumur. Ponsel dan peralatan elektronik lain pun diharamkan, mereka sama sekali tidak bisa berkomunikasi atau mengakses media sosial.
Karena tidak ada jam ataupun sinar Matahari, para relawan harus bergantung pada jam biologis mereka sendiri untuk mengetahui kapan harus tidur, makan atau melakukan aktivitas sehari-hari.
Seiring waktu berlalu, ternyata mereka sudah tidak kenal dengan waktu. Salah satu relawan berkata bahwa dia yakin berada dalam gua hanya selama 23 hari. Untuk mengisi waktu, sebagian relawan berolahraga dengan berlari mengelilingi kedalaman gua.
Yang mengejutkan, setelah misi selesai, sebagian relawan mengaku ingin tinggal lebih lama di dalam gua. Jumlahnya bahkan mencapai dua pertiga dari seluruh relawan. Puasa ponsel atau listrik tampaknya tak masalah buat mereka.
"Untuk sekali dalam hidup, rasanya seperti kami bisa menekan tombol pause. Kami punya waktu untuk berhenti dari tugas kami. Ini bagus," kata Marina Lancon, salah satu wanita yang ambil bagian.
(fyk/fay)