Mau Matikan Internet, Pria Ini Ditangkap FBI
Hide Ads

Mau Matikan Internet, Pria Ini Ditangkap FBI

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 14 Apr 2021 07:20 WIB
FORT LAUDERDALE, FL - MARCH 07:  Lt. Mike Baute from Floridas Child Predator CyberCrime Unit talks with people on instant messenger during the unveiling of a new CyberCrimes office March 7, 2008 in Fort Lauderdale, Florida. One of the people on the other side of the chat told Lt. Baute, who is saying he is a 14-year-old girl, that he is a 31-year-old male and sent him a photograph of himself. According to current statistics, more than 77 million children regularly use the Internet. The Federal Internet Crimes Against Children Task Force says Florida ranks fourth in the nation in volume of child pornography. Nationally, one in seven children between the ages of 10 and 17 have been solicited online by a sexual predator.  (Photo by Joe Raedle/Getty Images)
Ilustrasi. Foto: Gettyimages
Jakarta -

Pria ini merencanakan aksi berbahaya yang ia yakini akan mematikan sekitar 70% internet dengan cara merusak Amazon. Untungnya, rencana itu terendus oleh aparat sehingga ia ditangkap oleh FBI.

Tersangka yang bernama Seth Aaron Pendley berusia 28 tahun, dicokok oleh agen FBI yang menyamar. Bagaimana kisahnya?

Seperti dikutip detikINET dari BBC, Rabu (14/4/2021), Pendley yang jika bersalah bisa dijatuhi hukuman 20 tahun penjara ini punya tujuan utama merusak jaringan server Amazon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia meyakini bahwa layanan Amazon menjalankan 70% internet termasuk digunakan juga oleh FBI dan CIA. Maka dengan merusak gedungnya dan merusak servernya, Pendley meyakini kejadian itu dapat mengganggu kalangan elit atau oligarki yang menguasai Negeri Paman Sam.

Memang benar bahwa Amazon Web Services (AWS) merupakan layanan populer yang menyediakan tulang punggung pada berbagai website besar. Jika ada gangguan, website itu berpotensi tumbang dalam jangka waktu lama.

ADVERTISEMENT

Setelah mendengar informasi tentang rencana Pendley, FBI menganggapnya sebagai kasus serius dan mereka segera melakukan penyelidikan. Mereka berhasil memperoleh identitas asli Pendley maupun alamat emailnya. Percakapan online Pendley pun dipantau dan kemudian diketahui dia sedang mencari bahan peledak.

Agen FBI lalu menyamar sebagai pemasok bahan peledak dan Pendley termakan umpan. Pendley menerima benda yang disebut bom itu dan memasukkannya di mobil. Hal itu cukup menjadi bukti sehingga ia ditangkap langsung oleh FBI.

"Kami berterima kasih pada FBI atas kerja mereka di investigasi ini. Kami mengutamakan keamanan staff dan data konsumen dengan sangat serius dan selalu memeriksa ancaman potensial," demikian pernyataan dari Amazon.




(fyk/afr)