Pendiri Oracle Beli Mansion Mewah Rp 1,1 Triliun
Hide Ads

Pendiri Oracle Beli Mansion Mewah Rp 1,1 Triliun

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 13 Apr 2021 18:11 WIB
Rumah Larry Ellison
Rumah baru pendiri Oracle Larry Ellison dilihat dari satelit Google Maps. Foto: Google Maps
Jakarta -

Salah satu pendiri Oracle, Larry Ellison, menggelontorkan USD 80 juta (sekitar Rp 1,1 triliun) untuk sebuah rumah besar di tepi pantai seluas 1.400 meter persegi di wilayah tenggara Florida, Amerika Serikat.

Sebagai orang terkaya ke-10 di dunia dengan total harta USD 89,1 miliar, tak sulit bagi Ellison mengucurkan dana untuk membeli hunian baru. Mansion mewah terbarunya ini, menambah daftar portofolio real estate miliknya yang juga mencakup properti di Malibu, Danau Tahoe, San Francisco, Rhode Island, dan Jepang.

Meski demikian, saat ini Ellison sedang betah menetap di Hawaii. Dikutip dari Business Insider, Selasa (13/4/2021) pada Desember tahun lalu Ellison menyebutkan dirinya telah pindah dari California ke pulau yang dimilikinya di Hawaii.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pembelian terbarunya adalah sebidang tanah di tepi pantai terbesar ketiga di Palm Beach County. Hunian ini dekat dengan perkebunan bergaya Tuscan dan memiliki pemandangan mengarah ke laut. Mansion ini dilengkapi bioskop rumah, ruang anggur, teras kolam renang pribadi yang besar, dan lapangan tenis.

Larry EllisonPendiri Oracle Larry Ellison Foto: Getty Images

Menurut daftar informasi properti, rumah ini adalah salah satu dari segelintir properti di Florida yang memungkinkan seseorang dapat mendarat dan lepas landas dengan helikopter pribadi.

ADVERTISEMENT

Pembelian hunian di Palm Beach bukan satu-satunya langkah besar yang dilakukan Ellison selama pandemi virus Corona. Di bulan Desember, miliarder teknologi tersebut mengumumkan akan merelokasi markas Oracle dari Redwood Shores, California, ke Austin, Texas.

Tidak diketahui jelas apakah Ellison berencana menjadikan Palm Beach sebagai rumah barunya atau hanya untuk menambah koleksi hunian mewah. Juru bicara Oracle menolak menanggapi laporan ini.




(rns/fay)