Pentolan Teknologi Ini Kritik iPhone Made in China
Hide Ads

Pentolan Teknologi Ini Kritik iPhone Made in China

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 09 Apr 2021 09:15 WIB
iPhone 12 dan iPhone 12 Pro
Apple iPhone 12. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
San Francisco -

Dalam merakit iPhone, sukar dipungkiri bahwa Apple amat bergantung pada negara China. Hampir seluruh pabrik Foxconn yang dikontrak Apple untuk membuat ponselnya itu berada di sana. Hal itu kadang menjadi sasaran kritik, terbaru dilontarkan oleh Peter Thiel.

Peter Thiel mentereng di jagat teknologi sebagai investor Facebook, pendiri PayPal serta Palantir Technologies. Thiel menyebut Apple kemungkinan tidak bisa berbuat apa-apa jika misalnya ada konfrontasi dari China karena masifnya rantai suplai iPhone di sana.

Seperti dikutip detikINET dari CNBC, Thiel menyatakan bahwa perusahaan teknologi besar lain semacam Facebook, Amazon dan Microsoft tidak punya ketergantungan seperti Apple pada China. Thiel menyarankan agar pemerintah Amerika Serikat mengawasi Apple terkait persoalan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apple mungkin adalah masalah yang nyata secara struktural karena seluruh rantai suplai iPhone itu dibuat dari China. Apple adalah yang punya sinergi nyata dengan China," demikian klaim Peter Thiel.

Tak hanya Apple dengan iPhone, pria berusia 53 tahun itu juga mengkritik Google soal relasinya dengan pemerintah China. Ia menyoroti kemitraan Google dengan beberapa kampus di China dalam teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

ADVERTISEMENT

"Karena semua hal di China adalah percampuran antara sipil dan militer, Google secara efektif bekerja sama dengan militer China, bukan dengan militer Amerika. Mungkin berikan saja langsung teknologinya karena jika tidak begitu, tetap saja akan dicuri," sindir Thiel.

Google langsung membantah tudingan tersebut, bahwa mereka bekerja sama dengan militer China. "Tuduhan itu tidak berdasar. Kami tidak bekerja sama dengan militer China. Kami bangga untuk meneruskan sejarah panjang kami bekerja dengan pemerintah Amerika, termasuk Departemen Pertahanan dan di banyak area termasuk keamanan siber dan perawatan kesehatan," cetus juru bicara Google.




(fyk/fay)