Jakarta -
Polisi dilaporkan memakai perangkat dari perusahaan bernama Cellebrite untuk mengekstraksi data dari gadget yang jadi barang bukti sitaan terdakwa kasus ujaran kebencian UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Jumhur Hidayat. Berikut seluk beluknya:
1. Alat tersebut nama lengkapnya Cellebrite UFED Touch, bisa menyedot data dari ponsel, meski data itu sudah terhapus sebelumnya. Perangkat ini sudah pernah dipamerkan Polri pada tahun 2019 dalam perayaan HUT ke-73 Bhayangkara di lapangan Makodam V/Brawijaya, Surabaya.
2. Sesuai namanya, alat yang dilengkapi layar sentuh ini adalah produk dari perusahaan Cellebrite. UFED adalah kependekan dari Universal Forensic Extraction Device atau Alat Ekstraksi Forensik Universal. Cellebrite UFED Touch sudah dirilis sejak 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Cellebrite adalah perusahaan asal Israel yang didirikan pada tahun 1999 atau 22 tahun silam. Namun demikian sejak tahun 2007 Cellebrite berada di bawah perusahaan asal Jepang, Sun Corporation, yang merupakan pemegang saham terbesarnya.
4. Cellebrite UFED diandalkan aparat hukum dan intelijen di berbagai belahan dunia, termasuk FBI. Alat ini punya kemampuan tinggi sebagai peranti investigasi pembaca sandi. Pangsa pasarnya penegak hukum, militer, intelijen, perusahaan keamanan, dan industri pencari informasi.
5. Alat ini bekerja cepat dan mudah dijinjing. Tak hanya ponsel pintar yang bisa ditembus oleh Cellebrite UFED Touch, juga GPS portabel dan gawai tablet. Tapi perlu dicatat software ini hanya dapat melacak data jika ponselnya sudah dipegang aparat, bukan secara jarak jauh.
6. Ribuan perangkat bisa diambil datanya oleh Cellebrite UFED Touch, termasuk perangkat bersistem BlackBerry, Apple iOS, dan Android. Meski alat ini ditujukan untuk penegakan hukum profesional, orang dari kalangan non-teknis juga bisa dengan mudah memperoleh data dari perangkat-perangkat yang sedang diselidiki dengannya karena gampang dipakai.
7. Cellebrite mengumumkan pertengahan tahun 2019 bahwa perangkat barunya bisa mengambil data segala jenis ponsel Android maupun iPhone. "Cellebrite dengan bangga akan memperkenalkan UFED Premium. Ini adalah solusi eksklusif untuk penegak hukum dalam membuka kunci dan mengekstrak data dari semua perangkat iOS dan Android high end," demikian klaim mereka di situsnya.
8. Di sisi lain, ada Desember 2020 silam tepatnya, Cellebrite mengaku bisa membuka kunci pesan dari komunikasi pesan dan suara di aplikasi Signal. Padahal Signal disebut sebagai layanan messaging yang paling aman saat ini.
9. Mereka pun memberikan penjelasan teknis bagaimana menemukan kunci dekripsi untuk mengakses pesan yang disimpan Signal. Dideskripsikan pula bagaimana mereka mencari kode open source Signal untuk menjebol database itu. "Kami akhirnya menemukan apa yang kami cari," tulis Cellebrite. Mereka menyebut bisa membuka penyandian Signal di ponsel Android, tapi tak menyebutkan soal iPhone.
10. Alan Woodward, profesor Ilmu Komputer Surrey Unversity di Inggris menyebut Cellebrite terkesan bisa memulihkan kunci dekripsi Signal, yang terasa luar biasa karena biasanya terlindung sangat baik di perangkat modern. Jika benar, sungguh pencapaian hebat tapi berujung dihapusnya blog itu. "Saya duga seseorang dari otoritas memberitahu mereka atau mereka sadar memberikan detail yang cukup sehingga pihak lain bisa melakukan hal yang sama," pungkas dia.