Awas, Aplikasi Edit Bentuk Tubuh di TikTok Picu Gangguan Makan
Hide Ads

Awas, Aplikasi Edit Bentuk Tubuh di TikTok Picu Gangguan Makan

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 31 Mar 2021 05:45 WIB
Gangguan makan
Aplikasi Edit Bentuk Tubuh di TikTok Picu Gangguan Makan. Foto: iStock
Jakarta -

Aplikasi pengeditan bentuk tubuh yang diiklankan di TikTok dan Instagram memicu banyak anak muda, terutama perempuan, menderita gangguan makan.

Iklan ini biasanya menunjukkan bagaimana sebuah aplikasi dapat digunakan untuk mengubah tampilan bagian tubuh tertentu, misalnya membuat pinggang lebih ramping atau menambah otot.

Sejumlah yayasan amal yang berfokus mengurusi masalah gangguan makan melayangkan kritik keras. Menurut mereka, perusahaan teknologi harus mempertimbangkan dampak aplikasi semacam ini pada orang-orang yang rentan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perusahaan media sosial perlu menghentikan akun-akun, iklan, dan aplikasi semacam itu, dan juga menghentikan upaya penyebaran pesan yang tidak sehat dan sangat tidak membantu," kata juru bicara Hope Virgo, yayasan yang mengkampanyekan isu gangguan makan, dikutip dari BBC, Rabu (31/3/2021).

Disebutkan Hope Virgo, dalam beberapa tahun terakhir, mereka melihat adanya peningkatan angka orang yang mengalami gangguan makan secara signifikan. Meski gangguan makan tidak selalu disebabkan citra tubuh yang buruk, menurut mereka ada beberapa hubungan intrinsik, salah satunya konten di media sosial.

ADVERTISEMENT

"Faktanya TikTok dan Instagram saat ini mengiklankan aplikasi pengedit bentuk tubuh yang dicitrakan sempurna yang akan memicu epidemi gangguan makan ini lebih jauh," ujar mereka.

Data lain yang diungkap yayasan Seed mengatakan, ada peningkatan sebesar 68% pada anak-anak dan remaja berusia antara 10-19 tahun yang mencari bantuan terkait gangguan makan sejak terjadinya pandemi.

Merespons hal ini, TikTok membela diri dengan mengatakan bahwa aplikasi tersebut tidak melanggar pedoman periklanan. Meski demikian, aplikasi jejaring sosial asal China ini menambahkan pihaknya akan meninjau ulang kebijakannya, dan berupaya untuk terus mendukung lingkungan yang positif bagi tubuh.

TikTok juga mengklaim, tahun lalu mereka melarang banyak iklan aplikasi diet dan puasa yang tidak sehat serta konten yang mempromosikan suplemen penurun berat badan.




(rns/fay)