Faktor lain mengapa netizen bisa julid dan rusuh
Semakin banyaknya komentar negatif di media sosial dapat dijelaskan melalui teori sosial, yakni konformitas yang adalah suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada (Baron, 2005). Hal ini yang menjadi dasar penyebaran komentar negatif yang semakin luas.
"Hal lainnya, kurangnya aktivitas dan pendidikan yang memadai dapat mempengaruhi juga, karena individu yang bersangkutan kurang dapat memilah informasi yang tepat," sambung Nadya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang perlu diperhatikan lagi nih detikers, apa yang kamu tuliskan bisa jadi mencerminkan siapa dirimu, loh. Menurut Nadya ada benarnya ungkapan bahwa tulisan seseorang menunjukkan jati diri yang menulisnya.
"Pendapat tersebut cenderung sesuai, namun perlu ditinjau kembali konteks dan kebenarannya. Karena pendapat masing-masing individu, berasal dari pengalaman pribadi dan orang-orang di sekitarnya. Sehingga, apa yang terucap oleh setiap individu menggambarkan pola pikir dari individu yang bersangkutan, serta mencerminkan pribadinya," tuturnya.
Waspada saat komentar, bisa jadi bully
Memang, media sosial adalah tempat yang bisa membuat orang lebih bebas berekspresi, akan tetapi itu tidak membuat orang bebas menuliskan komentar semau mereka.
Nadya menyarankan ada baiknya untuk berpikir ulang sebelum menuliskan komentar. Ia juga membagikan ciri-ciri komentar yang sudah masuk kategori toxic dan bully, antara lain:
- Komentar yang menuduh atau memberikan tanggapan/asumsi tanpa mengetahui inti permasalahan yang ada
- Mengirim komentar yang berisi informasi atau ancaman yang tujuannya adalah menyakiti, mengancam dan merendahkan orang lain, seperti komentar yang tidak menghargai SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan), komentar yang berlebihan terkait penampilan dan keadaan fisik (body shaming)
- Mengirimkan komentar tersebut berulang kali dengan sengaja
- Menggunakan kata-kata kasar.
Yuk detikers, kita bermain medsos dengan lebih tertib lagi, menjaga jempol kita dan menjauhkan diri dari tindakan negatif di media sosial!