Survei: 80% Perempuan Pernah Dilecehkan Lewat Ponsel
Hide Ads

Survei: 80% Perempuan Pernah Dilecehkan Lewat Ponsel

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 09 Mar 2021 16:15 WIB
Ilustrasi telepon spam Truecaller
Foto: Dok. Truecaller
Jakarta -

Aplikasi identifikasi nomor telepon Truecaller mengadakan inisiatif tahunan lewat studi 'Against Harassment', yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pelecehan seksual terhadap perempuan, khususnya yang melalui telepon dan/atau SMS.

Dalam penelitian yang dilakukan di lima negara dengan kasus pelecehan seksual yang tinggi, yaitu Brasil,India, Kolombia, Mesir, dan Kenya. Hasil studi menunjukkan bahwa 80% perempuan pernah mengalami pelecehan dan gangguan melalui ponsel.

Gangguan yang dialami perempuan di negara-negara ini tidak jarang bersifat seksual. Misalnya 1 dari 3 perempuan Mesir dan 1 dari 5 perempuan India pernah menerima telpon atau SMS pelecehan secara seksual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mayoritas telepon atau SMS yang bersifat seksual ini datang dari orang tak dikenal, dan hanya sebagian kecil pelaku yang berhasil teridentifikasi. Contoh-contoh dari perilaku pelecehan ini adalah meminta atau menerima gambar tak senonoh, memaksa korban untuk berdiskusi tentang seks, atau memberikan komentar tak senonoh tentang penampilan atau bagian tubuh korban.

Hal yang serupa juga marak terjadi di Indonesia. Sebuah survei yang dilakukan oleh Awas Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) pada tahun 2020 menemukan sekitar 67% perempuan Indonesia mengaku menerima pelecehan seksual online selama pandemi.

ADVERTISEMENT

Komnas Perempuan juga menemukan bahwa pada tahun 2020, laporan pelecehan seksual siber meningkat sebanyak 348% dari tahun sebelumnya. Dari 1.636 kasus terlapor, mayoritas merupakan ancaman untuk menyebarkan media tak senonoh (37,5%), pornografi balas dendam (15%), dan penuntutan gambar atau video tak senonoh (10,4%).

"Truecaller menentang keras segala bentuk pelecehan terhadap perempuan, dan kami selalu berupaya membuat saluran komunikasi lebih aman dan efisien. Aplikasi kami membantu mengidentifikasi siapa saja yang mencoba menghubungi Anda, serta mengetahui apa niat mereka," kata Lindsey LaMont, sebagai Director of Brand Marketing Truecaller dalam keterangan yang diterima detikINET, Selasa (9/3/2021).

"Adalah komitmen kami untuk melindungi semua pengguna Truecaller dari penipuan, scam, dan pelecehan. Ini yang membuat Truecaller menjadi salah satu aplikasi terpercaya dan dapat diandalkan di dunia dalam melindungi identitas nomor HP pribadi Anda selama 12 tahun terakhir," tambahnya.

Halaman selanjutnya: Cara menghadapi pelecehan via telepon atau SMS...

Menghadapi Pelecehan via Telepon atau SMS, Bagaimana Caranya?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan para perempuan untuk mencegah atau menghindari pelecehan seksual lewat ponsel atau SMS. Pertama, unduh aplikasi identifikasi penelepon dan pemblokiran spam seperti Truecaller.

Jika panggilan masih tetap masuk, segera tutup telepon, laporkan, dan blokir melalui aplikasi untuk memastikan mereka tidak dapat menghubungi lagi. Untuk aplikasi yang berbasis komunitas seperti Truecaller, laporan dari setiap penggunanya akan dikumpulkan menjadi untuk diterapkan di pengguna lain.

Mintalah bantuan dari pihak berwenang setempat dan laporkan semua jenis komunikasi yang membuat Anda merasa tidak aman dan terancam, bila penelepon terus mengganggu. Terakhir, bicarakan masalah pelecehan via telepon dan SMS ini dengan orang-orang di sekitar Anda.

"Semakin banyak dibicarakan, semakin mudah pula membawa perubahan dan solusi untuk melawan isu sosial ini," ujar Lindsey.

Laki-laki juga mempunyai peran. Mereka sepatutnya menjadi teman bagi mereka yang mengalami pelecehan. Artinya, tidak meremehkan masalah yang mereka alami, dan selalu hadir ketika mereka membutuhkan bantuan.

"Bila Anda mengenal pelecehan online, beranikan diri untuk menegur mereka; Jelaskan mengapa hal tersebut tidak pantas dilakukan. Edukasi dan pemberian tekanan sosial seperti ini sangat penting agar semua orang paham tentang perilaku apa saja yang tidak pantas dilakukan," tambahnya.

"Kami melihat banyak sekali pengguna perempuan yang mem-posting di media sosial tentang bagaimana Truecaller membantu mereka mengidentifikasi dan memblokir panggilan telepon atau SMS menyeramkan dari orang asing. Bersama-sama, kita bisa melawan segala bentuk pelecehan dan jangan biarkan hal ini berlanjut di masa depan," tutupnya.