Pesawat Berusia Tua Apakah Aman Buat Terbang?
Hide Ads

Pesawat Berusia Tua Apakah Aman Buat Terbang?

Tim - detikInet
Minggu, 10 Jan 2021 10:09 WIB
Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang hilang kontak di Kepulauan Seribu (dok jetphotos.com via flightradar24))
Foto: Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang hilang kontak di Kepulauan Seribu (dok jetphotos.com via flightradar24))
Jakarta -

Berbagai maskapai mengoperasikan pesawat yang sudah berusia tua, kadang umurnya puluhan tahun. Termasuk pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air yang jatuh usianya sekitar 26 tahun. Apakah pesawat yang sudah berumur masih aman untuk diterbangkan?

Jawabannya adalah, sebenarnya tidak masalah asalkan perawatan tetap dilakukan dengan rutin. Demikian dikemukakan oleh beberapa pakar. Malah dikutip detikINET dari TravelPulse, bukan hal langka pesawat berusia 24,25 bahkan 30 tahun masih dioperasikan oleh maskapai.

"24 tahun bukan sungguh-sungguh tua bagi sebuah pesawat. Lihat saja beberapa maskapai, Amerika sudah tidak memakai MD-80s tapi pesawat itu baik-baik saja sampai usia 20-an tahun," kata Bill De Decker, Vice President of Conklin and de Decker Associates yang menangani operasional pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada aturan spesifik untuk pemeriksaan dan perbaikan. Fokus utamanya adalah untuk mendeteksi masalah sebelum menjadi bencana," paparnya.

"Usia pesawat ditentukan oleh manufaktur dan biasanya berdasarkan daur terbang dan mendarat. Badan pesawat paling rentan 'kelelahan', tapi sayap juga, terutama dalam penerbangan jangka pendek ketika pesawat dipakai setiap hari," cetus John Petrakis, mantan pejabat Federal Aviation Administration.

ADVERTISEMENT

Seperti halnya mobil, semakin tua pesawat maka makin butuh pemeliharaan. Seperti kendaraan juga, pesawat tua bisa seaman pesawat yang lebih baru meski mungkin ada kekurangan seperti lebih boros bahan bakar.

Malah biasanya, pesawat tidak lagi digunakan lebih ke soal ekonomi, bukan tentang masalah teknis. "Seperti memiliki mobil usia 20 tahun. Mungkin harga mobilnya USD 750 tapi mesinnya rusak dan butuh USD 3.000. Bisa diperbaiki, tapi Anda harus berpikir tentang efisiensi biaya dibanding beli yang baru," paparnya.

Mengenai Boeing 737-500 yang dipakai Sriwijaya Air, disebutkan punya jejak keselamatan yang baik. "Pesawat itu, dianggap sebagai pesawat bandel bertahun-tahun, punya jejak keselamatan yang baik," tulis Theo Legget, reporter bisnis di BBC.

"Sriwijaya Air 737 ini usianya 26 tahun. Meskipun maskapai cenderung memilih menerbangkan pesawat lebih baru karena ongkosnya lebih rendah, tidak jarang menemukan pesawat seusia ini masih diterbangkan," paparnya.




(fyk/rns)