Misteri Lenyapnya Jack Ma, Sampai Diisukan Tewas
Hide Ads

Misteri Lenyapnya Jack Ma, Sampai Diisukan Tewas

Tim - detikInet
Selasa, 05 Jan 2021 06:05 WIB
Jack Ma pisah
Jack Ma saat masih bebas tampil di publik. Foto: Reuters
Beijing -

Jack Ma menghilang, tak diketahui bagaimana kabarnya ataupun di mana lokasinya. Spekulasi pun bermunculan, bahkan di media sosial sempat berseliweran kabar bahwa sang pendiri Alibaba telah meninggal dunia.

Website Mediamass mengabarkan berita mengejutkan tersebut tersebar sangat cepat di tengah-tengah berita menghilangnya sang taipan teknologi tersebut. Akun di media sosial yang mengklaim diri dapat dipercaya itu menulis 'R.I.P Jack Ma'.

"Sekitar pukul 11 pada hari Sabtu 2 Januari 2021, pebisnis yang kita cintai telah meninggal dunia. Jack Ma lahir 15 Oktober 1964 di Hangzhou. Dia akan dirindukan tapi tidak dilupakan. Tolong tunjukkan simpati dan duka dengan berkomentar dan like," begitu tulis akun tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cukup banyak warganet yang termakan hoax Jack Ma sudah tidak ada tersebut dan melayangkan ucapan dukacita tanpa memeriksa lebih lanjut. Akan tetapi berita itu dipastikan adalah hoax dan tidak sedikit netizen yang mengecamnya.

Walaupun memang sudah tidak tampak di depan publik selama sekitar 2 bulan sejak Oktober yang lalu, Jack Ma masih baik-baik saja. Sumber menyebutkan dia telah diminta tidak meninggalkan China terkait investigasi pada perusahaan fintech Ant Financial yang ia dirikan. Mungkin Jack Ma juga memilih berhati-hati dalam bicara.

ADVERTISEMENT

Belum lagi Alibaba juga diselidiki secara resmi terkait dugaan monopoli. Seperti diberitakan IPO Ant Financial yang diprediksi memecahkan rekor terbesar, dibatalkan karena kritik keras Jack Ma pada regulator keuangan China. Ia menyebut sistem bank dan keuangan China menghambat inovasi dan dikuasai oleh orang-orang tua. Hal itu yang membuat pemerintah China marah.

"Tampaknya bahwa, disengaja atau tidak, Jack Ma secara terbuka menentang dan mengkritik pendekatan pemerintah China pada regulasi keuangan," kata Andrew Batson, direktur riset di Gavekal Research Limited.

Presiden China, Xi Jinping, sendiri yang turun tangan membatalkan penjualan saham perdana atau IPO Ant Financial, raksasa fintech yang dikendalikan Jack Ma. Pemimpin tertinggi yang bertindak, tentulah ini merupakan peringatan keras buat Jack Ma.

Kejadian ini, pembatalan IPO sebuah perusahaan raksasa yang didirikan oleh seorang sosok berpengaruh, merupakan pengingat bahwa mengkritik pemerintah China selalu berisiko, siapapun orang yang melontarkannya.

"Partai Komunis China kembali mengingatkan pada semua pebisnis swasta bahwa tak peduli seberapa kaya dan sukses Anda, mereka bisa menggoyang Anda sewaktu-waktu," cetus Bill Bishop, pengamat China.

Ma sekarang berada dalam situasi kurang menguntungkan sebagai sebuah kulminasi. "Pesannya adalah tidak ada pebisnis swasta besar yang akan ditoleransi di China daratan," kata Chen Zhiwu, profesor di Hong Kong University.

"Sudah tepat jika bank komplain, mereka diregulasi dengan sangat ketat dan Ant bebas melakukan apa yang mereka inginkan. Peristiwa ini merupakan akhir dari regulasi ringan (pada Ant)," tambah Chen.