Berbagai video seks yang disebut-sebut mirip artis menyebar beberapa hari belakangan. Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo) pun menggeber mesin AIS, sang penyensor konten negatif di internet, untuk mengidentifikasinya.
"AIS melakukan identifikasi konten-konten negatif di internet 24 jam non-stop. Dan paralel bekerjasama dengan platform medsos untuk melakukan take down konten negatif tersebut. Sejauh ini fungsinya berjalan dengan baik," ujar juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi kepada detikINET, Senin (9/11/2020).
Lebih lanjut, Dedy menyatakan bahwa soal video negatif yang dilacak oleh Kominfo bukan terkait pada artis tertentu karena belum ada kepastiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Video yang 3 hari terakhir ini beredar luas (yang disensor). Kami tidak ingin menyebut identik dengan salah satu figur karena hal tersebut masih perlu didalami," tambah Dedy.
Ia menyebut video seks bersangkutan telah menyebar di banyak platform media sosial, tapi sudah dalam proses pemblokiran. Pada awalnya, video tersebut hanya tersebar di satu platform, yakni Twitter.
"Sampai saat ini, Kominfo telah mengidentifikasi 202 sebaran konten yang ditemukan di 5 platform yaitu Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, dan Telegram," papar Dedy.
Bagi netizen, diharapkan tidak dengan mudah menyebarkan konten berbau pornografi, baik yang mirip Gisel tersebut atau yang lain. Sebab, hal tersebut melanggar Undang-Undang Pornografi dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Untuk yang belum kenal, mesin AIS merupakan sebuah alat pengais konten negatif di internet. Dari situ pula nama alat senilai Rp 211 miliar tersebut diambil -- Ais, si mesin peng-AIS.
Nah, mesin Ais ini sendiri merupakan senjata dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam memerangi konten negatif di internet. Ais beraksi menghadapi hoax, ujaran kebencian, pornografi seperti video seks, terorisme, radikalisme, hingga perjudian.
(agt/fay)