Facebook Akan Tandai Postingan Klaim Sepihak Kemenangan Pilpres AS 2020
Hide Ads

Facebook Akan Tandai Postingan Klaim Sepihak Kemenangan Pilpres AS 2020

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Selasa, 03 Nov 2020 11:16 WIB
Pilpres AS: Siapa yang unggul dalam jajak pendapat, Donald Trump atau Joe Biden?
Facebook Akan Tandai Postingan Klaim Kemenangan Pilpres AS (Foto: BBC World)
Jakarta -

Facebook akan menandai setiap postingan yang mengklaim secara dini kemenangan kandidat Pilpres AS dalam pemilu 3 November 2020, sebelum hasil resmi keluar.

Pemilu Amerika Serikat tahun 2020 jadi sedikit berbeda karena pandemi Corona. Ada banyak pemilih yang akan memberikan suaranya lewat pos. Hal ini untuk menghindari antrean di TPS.

Dampaknya, perhitungan suara akan menjadi lebih lambat. Namun para kandidat yang bertarung, Donald Trump dan Joe Biden nampaknya akan mengklaim kemenangan di malam hari setelah pemilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal inilah yang akan dicegah oleh Facebook. Seperti diberitakan News.com Australia, Selasa (3/11/2020) bos Facebook Mark Zuckerberg menegaskan medsos mereka tidak akan dibiarkan menjadi tempat penyebaran misinformasi.

"Jika ada kandidat mencoba mendeklarasikan kemenangan sebelum ada hasil pemilu, kami akan menambahkan label ke postingan mereka dan memberitahu pengguna kalau hasil pemilu belum keluar, dan mengarahkan mereka ke hasil pemilu resmi," kata Zuckerberg di halaman Facebook-nya.

ADVERTISEMENT

Facebook menyediakan Voting Information Centre untuk masyarakat AS yang ingin mengetahui hasil Pilpres AS 2020 yang resmi. Facebook juga mengarahkan pengguna ke sumber informasi resmi terkait Pilpres AS.

Dalam Pilpres AS 2020, Biden tampak unggul dalam sejumlah survei. Namun, banyak pihak juga yakin Trump menyimpan banyak kejutan.

Pada 2016 silam, Facebook kena getah dari Pilpres AS dalam skandal Cambridge Analytica. Saat itu, platformnya dimanfaatkan untuk menarik big data dan analisa calon pemilih Amerika yang menguntungkan Donald Trump lewat iklan politik terarah.

Mark Zuckerberg sampai dipanggil menghadap DPR AS. Facebook pun jadi bulan-bulanan kritik semua pihak, karena dianggap tahu dan membiarkan. Tampaknya, Zuckerberg tak mau ini terulang.




(fay/fyk)