Profesor Positif Corona Meninggal Setelah Mengajar Online
Hide Ads

Profesor Positif Corona Meninggal Setelah Mengajar Online

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 06 Sep 2020 06:41 WIB
Paola de Simone
Profesor Paola de Simone. Foto: Twitter
Buenos Aires -

Seorang profesor terus berusaha mengajar mahasiswanya meskipun dia sedang berjuang melawan virus Corona yang sudah beberapa lama menimpanya. Namun saat kelas online dilangsungkan, dia mendadak kolaps dan kemudian meninggal dunia.

Profesor tersebut bernama Paola de Simone yang mengajar di kampus Universidad Argentina de la Empresa (UADE) di Buenos Aires, Argentina. Dalam postingan di media sosial belum lama ini, dia mengumumkan telah mengalami gejala COVID-19 selama 4 minggu, terutama batuk-batuk, dan belum menunjukkan tanda-tanda pulih.

Baru-baru ini, Paola menggelar kuliah melalui Zoom. Mendadak dia kesulitan bernapas lalu kolaps dan membuat para mahasiswanya khawatir. Para anak didiknya itu sempat menanyakan alamatnya untuk membantu mengirim bantuan medis, tapi Paola sudah keburu pingsan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikINET dari IB Times, insiden tragis itu langsung ramai di media sosial setempat. Selang sehari kemudian, Paola meninggal dunia, meninggalkan seorang anak dan suami.

Suaminya adalah seorang dokter yang tidak berada di rumah pada saat kejadian itu karena dia sedang sibuk di rumah sakit mengurus banyak pasien yang positif virus Corona. Sepulangnya, ia menjumpai istrinya telah tiada.

ADVERTISEMENT

Ucapan duka pun mengalir deras. Para dosen rekan kerja dan mahasiswanya menggambarkan Paola sebagai sosok yang inspiratif. Pihak universitas pun mengeluarkan pernyataan dukacita secara resmi pada dosen yang sudah mengabdi selama 15 tahun itu.

"Dia adalah profesor di jurusan hubungan internasional. Paola adalah seorang dosen yang berdedikasi dan bersemangat, serta orang yang baik," sebut pihak kampus.

Argentina sejauh ini dilanda pandemi Corona cukup parah dengan angka kematian telah mencapai sekitar 9.300 orang. Sekitar 450 ribu orang menderita virus Corona di negara Amerika Latin tersebut.




(fyk/rns)