Pieter Lydian ditunjuk sebagai Country Director Facebook di Indonesia pada awal September lalu untuk menggantikan Sri Widowati. Setelah enam bulan memegang posisi tersebut, bagaimana kesan Pieter dengan pekerjaan barunya?
Dalam perkenalan dengan awak media, Pieter mengatakan ia bangga dengan fokus perusahaannya pada dampak sosial, terutama untuk usaha kecil dan menengah (UKM). Menurutnya UKM merupakan salah satu denyut nadi perekonomian Indonesia sekaligus bidang yang secara pribadi selalu diperhatikannya.
"Indonesia itu hidup nadinya semua ada di UKM. Kalau kita lihat berapa jumlah jobs yang dihasilkan UKM itu luar biasa," kata Pieter dalam konferensi video, Selasa (21/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Facebook sangat percaya dan sangat mendukung hal ini. Ini yang membuat saya tertarik," sambungnya.
Pieter pun mencontohkan beberapa kebijakan Facebook yang diterapkan untuk membantu kesejahteraan UKM. Misalnya dana bantuan USD 100 juta yang dianggarkan Facebook untuk membantu UKM dalam menghadapi bisnis di era pandemi virus Corona.
Dana bantuan tersebut dialokasikan untuk 30.000 UKM di lebih dari 30 negara di seluruh dunia. UKM di Indonesia pun boleh mendaftarkan bisnisnya untuk mendapatkan bantuan finansial ini.
Facebook juga menyadari tidak semua UKM membutuhkan bantuan finansial saja, tapi juga dukungan ilmu dan pengetahuan untuk menghadapi COVID-19. Sumber daya ini juga disediakan Facebook untuk UKM lewat Business Resource Hub.
"Saya rasa itu sangat inspiratif sekali untuk mengambil momentum di awal sekali. Tidak semua perusahaan menyadari hal tersebut namun di Facebook itu menjadi headline utama," pungkasnya.
Diketahui, Pieter memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di Indonesia dengan jabatan terakhirnya sebagai Presiden Direktur untuk Finmas. Sebelum itu, Pieter menghabiskan lebih dari satu dekade dalam sektor teknologi dan bekerja untuk berbagai perusahaan, seperti Microsoft dan Dell.
(vmp/fay)