Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuai kecaman setelah menyebut virus corona atau COVID-19 sebagai 'virus China'. Kejadian ini pun berbuntut panjang karena tidak satu kali saja Trump melontarkan kata tersebut. Meski begitu, Trump pun memberikan pembelaan atas penyataannya.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), berikut ini sejumlah kejadian yang dilakukan Donald Trump terkait virus corona.
17-23 Maret
Presiden ke-45 Amerika Serikat ini menggunakan kata 'Chinese Virus' atau 'Virus China' dalam cuitannya. Menurut SCMP, sudah sekitar delapan kali Trump menggunakan 'virus China'. Trump juga tidak segan membalas pesan orang-orang yang kontra dengan ucapannya.
Tak hanya itu, dalam pertemuan dan jumpa pers, Trump juga berulang kali mengucap hal yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
18 Maret
Pers bertanya kepada Trump mengapa ia menyebut patogen tersebut sebagai 'Virus China'. Trump akhirnya buka suara dan menjabarkan alasannya menyebut COVID-19 dengan nama lain, bukan sesuai yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Itu (virus corona -- red) datangnya dari China. Aku ingin lebih akurat," jawabnya.
Maret 19
Pada konferensi pers, Trump tertangkap membaca catatan di mana seharusnya ia mengucap 'corona' dan menggantinya dengan 'China' untuk memanggil Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19.
20-22 Maret
Trump mengonfirmasi dalam konferensi pers bahwa China telah berkomunikasi dengan AS dan WHO sejak Januari tentang upaya-upayanya untuk mengelola virus corona. Lebih lanjut, Trump juga menyatakan bahwa 'banyak orang menuliskan hal yang salah tentang dirinya'.
23 Maret
Kini giliran China yang angkat suara soal sebutan 'virus China' yang dilontarkan Trump.
"China telah berbagi informasi epidemi dengan negara dan wilayah yang relevan, termasuk AS, secara terbuka, transparan dan bertanggung jawab, yang secara universal diakui oleh masyarakat internasional," kata Kementerian luar negeri China.
"Saya sekali lagi mendesak AS untuk segera menghentikan politisasi pandemi, menstigmatisasi China dan merendahkan negara lain. AS harus fokus di rumahnya sendiri dan memainkan peran konstruktif dalam pertempuran global melawan pandemi serta menjaga keamanan kesehatan masyarakat global," ujar juru bicara Geng.
24 Maret
Trump menuliskan lagi melalui akun Twitter-nya soal virus corona dan meluruskan jika ia tidak pernah menyalahkan China atas penyebaran virus corona.
"Sangat penting untuk benar-benar melindungi komunitas Asia-Amerika kita di Amerika Serikat, dan di seluruh dunia, penyebaran Virus BUKAN kesalahan mereka," tuturnya.