Dikatakan co-CEO Gojek Andre Soelistyo, Malaysia dan Filipina akan menjadi dua negara di Asia Tenggara yang bakal dimasuki perusahaan layanan ride hailing tersebut.
Baca juga: Boy Thohir Ungkap Alasan Gojek Punya Dua CEO |
"Tahun depan (2020-red.) kita expand ke Malaysia dan Filipina. Belum tahu mobil atau motor, yang pasti tahun depan lah," singkatnya saat berbincang dengan media di The Dharmawangsa, Kamis (24/10/2019) malam.
Meski belum diungkap tanggal pastinya, namun Andre memastikan bahwa brand yang bakal dibawa di kedua negara tersebut nantinya tetap 'Gojek'. Tak seperti di Vietnam yang menggunakan brand 'GoViet' dan 'Get' untuk di Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk pasar di luar Indonesia, aplikasi Gojek sudah digunakan sekitar 7 juta user per bulan. Angka ini diyakini akan terus bertambah jika rencana ekspansi mereka berjalan lncar di dua negara selanjutnya.
"Termasuk di negara yang layanan kita sudah ada juga berkembang lagi dengan penambahan produk baru yang sudah ada di Indonesia," imbuh Andre.
Gojek sendiri sejatinya dikembangkan pertama kali pada tahun 2010. Namun kala itu, aplikasi ini dipersiapkan sebagai call center untuk melayani pemesanan transportasi roda dua (ojek) dan layanan pesan antar. Baru pada tahun 2015, Gojek meluncurkan aplikasi mobilenya dan langsung meledak.
Kini, Gojek sudah beroperasi di 207 kota/kabupaten di Indonesia serta 5 negara di Asia Tenggara dan menyediakan lebih dari 20 ragam layanan.
(ash/afr)