BSSN Imbau Bahayanya Pakai Sembarang VPN
Hide Ads

BSSN Imbau Bahayanya Pakai Sembarang VPN

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Jumat, 24 Mei 2019 12:58 WIB
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta - Di tengah-tengah fenomena pembatasan sejumlah media sosial seperti WhatsApp oleh pemerintah, layanan VPN mencuat jadi bahan perbincangan. Dengan kemampuannya untuk membuat penggunanya menjadi anonim di dunia maya, Virtual Private Network dapat menjadi jalan keluar untuk lepas dari pembatasan tersebut.

Meski demikian, bukan berarti penggunaan VPN tidak menyimpan risiko tersendiri, terlebih yang penyedianya kurang jelas asal usulnya. Hal ini yang coba diimbau oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).





SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menggunakan sembarang VPN justru dapat memberikan resiko yang lebih besar bagi keamanan data pribadi kita. Ketika menggunakan VPN berarti kita mempercayakan jalur koneksi dan data pribadi kita melalui server milik perusahaan penyedia jasa VPN," tulisnya pada bagian caption di salah satu postingan-an di akun Instagram miliknya.

Lebih lanjut, BSSN menyebutkan sejumlah risiko yang dapat ditanggung oleh pengguna sembarang VPN. Profiling dan masuknya malware ke dalam perangkat terkoneksi VPN menjadi beberapa bahaya yang perlu diperhatikan oleh user dalam menggunakan layanan tersebut.

Video: Hati-hati, Bahaya Penggunaan VPN Gratis di Android!

[Gambas:Video 20detik]



Soal profiling, Alfons Tanujaya, praktisi keamanan internet dari Vaksincom, sempat menjelaskan bahwa pemilik server VPN bisa saja merekam trafik yang lewat ke server miliknya. Dari situ, profil dari pengguna VPN, browsing ke mana saja, hobinya apa, kecenderungan politiknya, bisa terlihat dari situs-situs yang dikunjunginya dan terekam dengan baik di server VPN.

"Ini bisa digunakan untuk kepentingan iklan atau lebih parahnya digunakan untuk mempengaruhi user. Misalnya diketahui orangnya masih bimbang memilih, lalu ditampilkan iklan-iklan yang miring ke salah satu paslon seperti yang terjadi dalam kasus Cambridge Analytica," kata Alfons memaparkan beberapa waktu lalu.

Potensi masuknya malware pun dapat dilihat dari hasil penelitian Metrics Labs pada awal tahun ini yang menyebut satu dari lima aplikasi VPN Android gratis terpopuler malah menjadi sumber celah keamanan. Bahkan, seperempat di antaranya mengandung bug yang melanggar privasi seperti membocorkan DNS.


Bukan cuma soal profiling dan malware, BSSN juga mengimbau bahwa penggunaan yang kurang cermat juga dapat berakibat pemanfaatan terhadap kata sandi, akun pribadi, hingga data perbankan user. Ini tentu perlu menjadi bahan pertimbangan bagi pengguna internet dalam usahanya untuk menjebol pembatasan terhadap akses ke media sosial saat ini.

Sejatinya, pembatasan akses ke sejumlah platform seperti WhatsApp oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bertujuan untuk menekan hoaks dan penyebaran konten negatif. Hal ini didasari dari kondisi rusuh yang terjadi pada Rabu (22/5/2019) lalu.

(mon/krs)