1. Kucing Pejabat Inggris
Tahun 2009, kucing milik Chancellor Inggris kala itu, George Osborne, mendadak hilang. Tidak ada yang tahu nasibnya sampai Osborne diangkat jadi Chancelloer of Exchequer yang berkantor tepat di samping Perdana Menteri Inggris di Downing Street.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beberapa pihak pun menduga Freya selama menghilang, telah dilatih jadi mata-mata oleh pihak tertentu. "Beberapa dari kami berpikir China melakukannya. Kucing itu bisa berada di mana saja. Maka dia bisa saja jadi alat sadap rahasia pemerintah," ucap seorang sumber kepada Telegraph.
Entah tuduhan itu benar atau tidak, pastinya pada tahun 2014 Freya dipindahkan ke desa untuk diurus sebuah keluarga. Barangkali sebagai langkah pencegahan agar dia tidak jadi mata-mata lagi.
2. Burung Bangkai Israel
Pada tahun 2016, Seekor burung pemakan bangkai ditangkap karena dituding sebagai mata-mata Israel. Burung itu terbang melintasi wilayah perbatasan negara tetangga di Lebanon.
Warga yang menangkapnya di sebuah desa Lebanon curiga lantaran terdapat perangkat pemancar GPS pada ekor unggas tersebut. Lalu, pada kaki burung ada cincin logam berukir dengan tulisan Tel Aviv Univ Israel.
![]() |
Tapi ternyata tidak demikian. Otoritas Israel kemudian mengatakan ia adalah burung biasa. Burung dengan rentang sayap selebar 1,9 meter itu rupanya terbang dari Cagar Alam Gamla di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel dan melintasi wilayah Lebanon.
Pejabat perlindungan satwa Israel mengaku burung tersebut dibawa dari Spanyol dan dilepasliarkan di Cagar Alam Gamla. Universitas Tel Aviv membantu meneliti perilaku burung itu dengan memasang peranti pelacak pada ekornya. Setelah dianggap tak berbahaya, sang burung pun dibebaskan.
3. Kelompok Tupai Mata-mata
Foto: REUTERS/Peter Nicholls
|
"Beberapa minggu terakhir, operasi intelijen telah menangkap 14 tupai di perbatasan Iran. Tupai itu membawa perangkat pengintaian dari agen asing dan dihentikan sebelum mereka bisa beraksi, terima kasih atas kewaspadaan intelijen kita," tulis kantor berita Iran, IRNA.
Kepala Kepolisian Iran saat itu, Esmaeel Ahmadi Moghadam, tidak membenarkan atau pun membantah laporan tersebut. "Saya memang mendengar tentang itu, tapi saya tidak punya informasi persis," tutur Moghadam.
Detail 'penangkapan' para tupai itu memang dirahasiakan. Iran kabarnya menuding tupai itu adalah 'mata-mata' dari negara barat.
4. Hiu Pengacau Pariwisata
Pada tahun 2010, ada serangkaian serangan hiu di lepas pantai Sharm el Sheikh, di Laut Merah, obyek wisata di Mesir. Beberapa turis asing seperti dari Jerman, Ukraina dan Rusia menjadi korban serangan hiu. Pantai pun sempat ditutup.
Atas serangan hiu ini, pejabat lokal Mohamed Abdel Fadil Shousha mengklaim bahwa adalah "tidak di luar konteks" bahwa Israel bisa saja merencanakan serangan pada turis untuk mengacaukan ekonomi Mesir.
"Apa yang dikatakan tentang Mossad melemparkan hiu mematikan di laut untuk mengacaukan pariwisata di Mesir itu tidak di luar konteks. Namun perlu waktu untuk mengkonfirmasinya," demikian dikatakan Shousha dalam Telegraph, edisi 7 Desember 2010.
Satu tim pakar dari AS sampai turun menginvestigasi serangkaian serangan hiu yang membunuh 1 turis dan melukai 4 orang lainnya. Para ilmuwan mengklaim bahwa serangan hiu itu kemungkinan disebabkan oleh kerusakan sensor, yang membuat hiu tak bisa membedakan manusia dan ikan.
5. Kucing dan Anjing Jerman
Foto: Istimewa
|
Kucing dan anjing itu dicurigai karena berulangkali menyeberang bolak balik di markas pasukan Inggris. Kemungkinan mereka membawa pesan untuk tentara Jerman yang jadi musuh ketika itu.
"Dua kucing dan seekor anjing berada dalam pengawasan karena mereka punya kebiasaan menyeberangi lokasi kita setiap malam. Langkah-langkah telah dilakukan untuk menjebak mereka jika mungkin," tulis laporan tersebut.
Tidak jelas apakah komplotan kucing dan anjing itu akhirnya berhasil ditangkap. Yang jelas, aksi mereka sempat menimbulkan sedikit drama dalam perjuangan tentara Inggris.
6. Bangau Menyamar
Seekor bangau pernah ditahan polisi Mesir karena dicurigai melakukan kegiatan mata-mata. Bangau itu ditangkap oleh seorang yang sedang memancing di Sungai Nil, kawasan Qena, di tenggara Kota Kairo. Pemancing itu melihat ada alat elektronik yang menempel pada bulu-bulu bangau.
Pemancing itu mencurigai bahwa bangau itu merupakan agen mata-mata yang sedang menyamar, lantas menangkapnya dan menyerahkan pada kepolisian setempat, demikian dilansir Sky News edisi Sabtu, 31 Agustus 2013 lalu.
![]() |
Petugas kemudian memeriksa bangau itu, dan khawatir bahwa alat yang menempel di bulunya adalah bom atau alat mata-mata. Polisi kemudian memanggil dokter hewan. Ternyata, terkuak bahwa alat itu adalah alat elektronik pelacak kehidupan liar yang digunakan oleh ilmuwan Prancis untuk mengikuti migrasi burung, demikian keterangan dari kepala veterinari Qena, Ayman Abdallah.
Abdallah mengatakan bahwa alat itu berhenti bekerja setelah melewati perbatasan Prancis. Burung itu dibebaskan dari tuduhan mata-mata. Namun beberapa hari setelah dibebaskan, bangau itu akhirnya dibunuh dan dimakan.