Tangkal Terorisme, Kominfo 'Pecut' Kerja Mesin Sensor
Hide Ads

Tangkal Terorisme, Kominfo 'Pecut' Kerja Mesin Sensor

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 16 Mei 2018 07:30 WIB
Foto: Agus Tri Haryanto/inet
Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meningkatkan kinerja mesin AIS senilai Rp 200 miliar, untuk menangkal penyebaran konten radikalsime dan terorisme di internet.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, mengatakan untuk urusan dunia maya, pihaknya terus berupaya agar menjaga masyarakat tidak terpapar konten negatif.

"Kami minta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Dari dunia nyatanya ada Polri, Densus 88, BNPT bergerak semua. Sedangkan dari dunia mayanya kami bergerak dengan data-data," ujar Rudiantara di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah tegas, tidak ada kompromi untuk konten-konten yang berkaitan dengan radikalisme, terorisme, yang ujung-ujungnya bisa berimbas kepada NKRI," ucapnya menambahkan.



Kominfo telah berkoordinasi dengan para perusahaan teknologi, yakni Facebook, Google, Twitter, dan Telegram agar turut mencegah penyebaran konten-konten radikalisme dan terorisme di platform mereka.

Sementara, untuk urusan situs, kali ini Kominfo meningkatkan pencarian konten negatif melalui mesin AIS jadi setiap dua jam sekali. Hal itu dilakukan untuk mengais konten negatif di dunia maya, khususnya yang berhubungan dengan terorisme.

"Kalau situs, Kominfo punya kemampuan yang cepat. Saya sudah perintahkan setiap dua jam sekali dilakukan pengaisan di situs. Jadi, kasih keyword-nya, dua jam sekali keluar, blok. Dua jam lagi, keluar, blok. Terus saja begitu," tuturnya.



Kendati begitu, Menkominfo juga tetap mengimbau kepada masyarakat bila menemukan konten yang meresahkan di internet, maka bisa melaporkan ke aduan konten yang dimiliki oleh Kominfo, baik melalui situs, email, dan nomor WhatsApp.

"Kadang-kadang dilakukan monitoring, ada juga yang lolos karena individu, itu bisa dilaporkan ke aduan konten," kata pria yang disapa Chief RA.

Tangkal Terorisme, Kominfo 'Pecut' Kerja Mesin Sensor Foto: Kominfo


Yuk tonton juga video #KamiTidakTakutTeroris Menggema di Media Sosial

(agt/afr)