Mantan Karyawan Google Lahirkan 'Agama' yang Sembah Robot
Hide Ads

Mantan Karyawan Google Lahirkan 'Agama' yang Sembah Robot

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 04 Okt 2017 15:48 WIB
Anthony Levandowski. Foto: istimewa
Jakarta - Anthony Levandowski, engineer Uber yang menjadi sosok kunci dalam perseteruan hukum dengan Waywmo, mengemukakan 'agama' baru.

Levandowski yang mantan karyawan Waymo, unit mobil pintar Google, memulai keyakinan barunya tersebut pada September 2015. Dia menyebutnya sebagai 'Way to the Future'.

Misi 'Way to the Future' seperti dikutip detikINET dari Business Insider, Rabu (4/10/2017) mengembangkan dan memperkenalkan realisasi konsep Ketuhanan berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konteks Silicon Valley, 'agama' berbasis AI tidak terlalu mengada-ada. Beberapa eksekutif seperti CEO Tesla Elon Musk dan CEO Softbank Masayoshi Son, percaya akan Singularity, yakni titik ketika kecerdasan mesin melampaui kemampuan manusia.

Mereka mungkin tidak sampai menganggapnya sebagai agama. Namun Levandowski berpikir lebih jauh lagi dengan beranggapan bahwa semakin canggih perkembangannya, AI pada akhirnya nanti punya kemampuan seperti Tuhan.

Sekilas mengenai Levandowski, dia dipecat dari Uber pada Mei lalu, saat menolak bekerjasama dalam investigasi perseteruan dengan Waymo. Mantan kepala proyek mobil otonom di Google ini diduga membantu Uber mencuri properti intelektual dan rahasia perusahaan dari pegawai lamanya.

Lama tak ada kabar soal Levandowski, hingga terungkap kabar cukup mengejutkan yang menyebutkan, pria ini berupaya memperkenalkan agama baru yang memuja AI. (rns/fyk)