Nah, perlu diketahui bahwa ada beberapa penyebab sebuah PC atau laptop membutuhkan waktu yang lama ketika booting. Perusahaan antivirus Avast mencatat ada beberapa faktor penyebab booting pada PC Windows menjadi lelet.
Faktor pertama adalah driver baru. Seperti diketahui, driver merupakan bagian yang mengontrol kerja perangkat hardware di dalam komputer. Sebagai contoh, driver memastikan chip suara dapat berfungsi untuk memainkan MP3 dan video YouTube dapat memiliki suara. Jika driver tidak bekerja dengan baik maka efek yang ditimbulkan yaitu waktu booting menjadi lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dikarenakan adanya aplikasi yang dijalankan pada start-up atau service secara otomatis setiap kali seorang pengguna menghidupkan komputer. Beberapa aplikasi dapat ditemukan di bagian taskbar namun ada juga yang tidak terlihat.
Poin ketiga yang ditunjuk Avast adalah update baru. Banyak aplikasi yang memeriksa update terbaru dari produk ketika seorang pengguna menghidupkan komputer. Bahkan Microsoft terkadang memberikan update kumulatif atau baru (Windows 10) yang dapat membuat waktu booting menjadi sangat lama.
Faktor terakhir adalah malware. Virus, trojan, spyware dan jenis aplikasi berbahaya lainnya dapat membuat waktu booting sangat lama dibandingkan komputer baru. Jadi, pastikan seorang pengguna menjalankan aplikasi antivirus yang ter-update.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Sandro Villinger, Global Product Marketing and Strategy Manager Avast menyebut bahwa ada dua cara yang bisa dilakukan.
"Untuk mencari tahu faktor apa yang membuat komputer memiliki waktu booting yang lama, seorang pengguna dapat menggunakan aplikasi internal Windows bernama Event Viewer," ujarnya dalam keterangan yang diterima detikINET, Kamis (1/6/2017).
Penerapan Event Viewer dinilai cukup sulit untuk dipraktikan, terutama bagi pengguna awam. Sementara untuk cara kedua yang lebih mudah adalah dengan menggunakan software AVG PC TuneUp, di mana di dalamnya terdapat fitur seperti menonaktifkan aplikasi yang memperlambat waktu booting pada komputer.
Selain kedua solusi di atas, Avast juga memberikan dua solusi tambahan lainnya. Solusi pertama adalah upgrade ke Windows 10. Di dalam banyak kasus, sistem operasi terbaru ini telah dikembangkan agar memiliki waktu booting lebih singkat beberapa detik dibandingkan pendahulunya.
Solusi kedua adalah menggunakan SSD atau penyimpanan yang lebih cepat. "Komputer dengan SSD akan lebih cepat termasuk ketika membaca data hampir secara instan. Perbedaan waktu booting antara SSD dengan harddisk biasa adalah ibarat siang dan malam," imbuh Villinger. (mag/mag)